Mataram – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditutup, menyisakan kenangan manis dan inspirasi yang mendalam. Bukan hanya gemerlap medali atau perputaran ekonomi yang menjadi sorotan utama, melainkan semangat juang ribuan peserta yang membuktikan bahwa olahraga tak mengenal batas usia.
Dalam pidato penutupannya di Eks Bandara Selaparang, Jumat malam (01/08/2025), Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka secara khusus menyoroti partisipasi luar biasa dari peserta lanjut usia. Ia menyebut fenomena ini sebagai hal yang paling menarik dari seluruh gelaran FORNAS VIII.
“Ada cabang olahraga yang pesertanya adalah Bapak Ibu yang lanjut usia. Saya dapat laporan ada 1.000 orang berusia 56 sampai 65 tahun, dan ada 394 orang berusia di atas 65 tahun,” ungkap Wapres Gibran.
Ia menambahkan, peserta tertua bahkan berusia 79 tahun. Wapres Gibran menyebut para lansia ini sebagai panutan yang harus dicontoh.
“Tepuk tangan untuk Bapak Ibu kakek nenek kita semua. Tetap semangat walaupun sudah berusia lanjut. Ini patut dicontoh bahwa olahraga itu tidak mengenal batas usia,” katanya disambut tepuk tangan riuh dari seluruh hadirin.
Semangat kompetitif yang riang gembira ini juga menjadi cerminan dari Indonesia sesungguhnya, seperti yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.
“FORNAS adalah wajah Indonesia yang sesungguhnya. Kompetitif tapi riang gembira. Perbedaan usia larut dalam satu tujuan,” ujar Menpora.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, juga mengapresiasi semangat ini, menyebut kerja keras seluruh stakeholder telah menjadikan FORNAS VIII sebagai yang terbaik sepanjang masa. Para peserta, baik muda maupun tua, benar-benar menghayati semangat “Kalah Menang Semua Senang”. Mereka hadir bukan hanya untuk memenangkan medali, melainkan untuk merayakan kesehatan, kebersamaan, dan vitalitas yang tidak pernah pudar oleh usia. Kisah-kisah inspiratif inilah yang menjadi warisan terbesar dari FORNAS NTB bagi bangsa. (*)