KLU—Pasangan calon Bupati H Djohan Sjamsu dan Wakil Bupati Danny Karter Ridawan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Utara sebagai pemenang dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) pada 9 Desember 2020 lalu. Atas keputusan itu maka pasangan JODA sah untuk memimpin Lombok Utara ke depan.
Berdasarkan pengumuman nomor: 024/PL.02.7-Pu/5208/KPU-Kab/I/2021 tentang tentang penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih, dan berdasarkan ketentuan Pasal 55 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lombok Utara Nomor : 4/PL.02.7-Kpt/5208/KPU-
Kab/I/2021 tanggal 22 Januari 2021 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara Tahun 2020. Diumumkan bahwa pasangan calon urut satu paket JODA memperoleh suara 83.659 atau 56,13 persen dari jumlah suara sah. Hal ini berdasarkan rapat pleno penetapan pasangan calon yang diselenggarakan di Medana Bay Marina, Jumat (22/1).
Bupati Terpilih H. Djohan Sjamsu mengucapkan terimakasih atas seluruh tahapan yang sudah berlangsung. Baik dari pihak penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu serta pihak yang ikut mengamankan yaitu Polres Lombok Utara. Terlebih kepada masyarakat yang sudah menyalurkan hak pilihnya sehingga pasangan Joda berhasil meraup suara hingga 56,13 persen dari pada total suara sah.
“Prosesi pilkada ini selesai dengan aman dan kepada masyarakat yang sudah menyalurkan suaranya lebih dari 80 persen tentu kedepan kami mengharapkan yang terbaik,” katanya.
Sebagai pasangan yang sudah terpilih maka pihaknya mengaku banyak PR yang harus segera diselesaikan, terutama menyangkut RTG dan pandemi virus covid-19. Maka dalam membangun daerah ini, pihaknya tidak bisa sendiri. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk bersama menyatukan pikiran sehingga apa yang menjadi cita-cita dapat terwujud dengan segera.
Djohan mengajak semua kembali bersatu secara utuh untuk membangun Lombok Utara. Ia menyebut pasca pilkada ini tidak ada dendam politik. Dalam pesta demokrasi, perbedaan tentu hal wajar. Sehingga ketika semua tuntas maka semua harus kembali. Semua pihak harus menunjukkan kepedulian kepada daerah dengan mendukung serta mengawal jalannya proses pemerintahan.
“Kepada semua pihak mari bersatu bersama membangun daerah. Sepandai-pandainya pasangan ini tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan seluruh pihak,” jelasnya.
“Saya yakin dan percaya saya akan kerja sungguh dalam rangka percepatan pembangunan daerah,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut 2 NADI, Endri Susanto menyampaikan apresiasi kepada pihak pelaksana pilkada dan seluruh pihak yang turut dalam suksesi tersebut. Khususnya Bawaslu yang telah mengawal atau mengawasi hingga pada pleno terbuka.
Terkait dengan kekalahan tersebut ia meyakini bukan karena Paslon NADI tidak baik di mata masyarakat. Namun siapa yang menang jelasnya telah tertulis di Lauhul Mahfuz yang menjadi kehendak sang kuasa.
Menyangkut gugatan, pihaknya kata Endri tidak melakukan gugatan terhadap hasil pilkada yang berjalan. Pihaknya meyakini semua proses pilkada berjalan lancar sehingga tidak ada yang perlu digugat.
Sementara itu, Ketua KPU Lombok Utara Juraidin mengungkapkan, penetapan ini merupakan agenda terakhir dari pemilihan bupati. Adapun dasar penetapan yaitu PKPU Nomor 19 tahun 2020 tentang rekapitulasi hasil suara dan penetapan bupati, gubernur, walikota. Selain itu, hasil surat dari pada pleno ini ditembuskan ke partai politik (parpol) pengusung, DPRD, Bawaslu, dan perwakilan pasangan calon. “Rapat pleno ini penetapan pasangan calon terpilih dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Lombok Utara tahun 2020. Berita acara akan ditembuskan ke DPR, dan pemerintah provinsi untuk selanjutnya dijadwalkan proses pelantikan,” ungkapnya.
Dalam pesta demokrasi pilkada KLU ini bebernya, angka partisipasi pemilih di Lombok Utara begitu tinggi. Ia berharap dengan angka itu bisa bertahan dalam pemilu ke depan, atau bisa lebih dari angka partisipasi Pilkada 9 Desember lalu.(dhe)
Area lampiran