PRAYA – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW), Riyani, 35 tahun warga Dusun Batu Guling Desa Mertak, Kecamatan Pujut yang hilang kabar sudah hampir 15 tahun lamanya. Riyani berangkat ke Saudi Arabia tahun 2006 silam. Sejak terbang menjadi TKI, dari situ wanita yang belum tamat SMP ini tanpa kabar ke keluarga di Lombok Tengah.
“Kami sudah ke dukung banyak, sudah lebih dari 10 dukun. Dari Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram kecuali Lombok Utara tidak pernah cari dukun ke sana,” ungkapnya kakak Riyani, Pamohardi dalam wawancara eksklusif dengan Radar Mandalika, Kamis siang kemarin.
Amaq Rizki sapaan akbarnya menceritakan, awal pemberangkatan ke Saudi adiknya melalui jalur resmi. Ia mendapatkan izin keluarga tanpa ada paksaan.
“Tekongnya dari Gerupuk, tapi sekarang tekong sakit stroke,” ceritanya.
Dia mengungkapkan, sejak lama keluarga mencari tahu dimana keberadaan saudaranya ini. Tekong yang ditanya mengaku jika perusahaan yang memberangkatkan sudah lama gulung tikar.
“Selama ini kami keliling, hubungi orang kiri kanan untuk mencari tahu. Kami pelosok pak, dan mau kemana kami mencari,” tuturnya.
Berangkat dari situ, Amaq Rizki pun memutuskan dengan keluarga mencoba jalur dukun. Hampir semua dukun tempat mencari penerawangan mengatakan jika kondisi Riyani baik-baik saja. Bahkan sekarang sudah menikah dan punya anak.
“Tidak ada yang menerawang meninggal dunia,” ceritanya lagi.
“Foto dia (Riyani) sudah habis dirumah karena setiap ke dukun pasti bawa foto,” sambungnya.
Dibeberkannya, kurang setahun ini pihak keluarga menerima kabar dari rekan kerja Riyani di Saudi yang sekarang sudah pulang ke tanah air asal Jawa. Informasinya jika Riyani memiliki majikan yang galak, sehingga sulit bisa menghubungi keluarga di Lombok. Demikian gaji juga tidak diberikan.
“Pernah diceritakan kalau Riyani dilihat saat jemur kasur. Cuma tidak dikasi pulang,” sambung ponakannya, Rahman.
Selain menerima informasi ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak Konsulat Jenderal Republic Indonesia (KJRI). Katanya, Riyani sulit bisa ditemukan posisi karena tidak diketahui paspornya.
“Sekarang mau cari paspor kemana pak, saya tidak tahu. Pokoknya kami keliling saja selama ini, belum lagi orangtua di rumah sakit mikirkan anaknya,” ungkap dia.
Untuk itu, Amaq Rizki berharap pemerintah bisa membantu dengan memulangkan saudaranya ini.”Itu saja kami minta, dan kami akan lapor dalam waktu dekat ke Dinasnakertrans,” tutupnya.(red)
Kk pamohardi dan rahman . berangkat jadi TKW 2006/
Ada yg mngatakan lokasi sudah ketahuan cuman gak tau cara mengambilnya karna gak ada paspor soalnya di saudi susah karna peraturan ketat