MATARAM– Minggu pagi, kota Mataram belum sepenuhnya terbangun. Tapi aula tempat pengukuhan Pengurus PWI NTB periode 2025–2030 sudah mulai terisi. Penuh harap. Penuh energi baru.
Ahmad Ikliludin berdiri di depan mikrofon. Suaranya tenang, tapi matanya bicara lebih banyak: tentang masa depan, tentang organisasi wartawan tertua di NTB yang kini memanggil kembali anak-anaknya untuk pulang.
“Ini bukan akhir. Ini awal,” katanya. Kalimat pendek itu cukup. Karena yang hadir tahu: perjalanan baru saja dimulai.
Malam sebelumnya, PWI NTB baru saja menuntaskan proses demokrasi. Pemilihan Ketua DKD. Penyusunan pengurus. Tidak mudah. Tapi selesai. Dengan baik. Dengan dewasa.
Ikliludin paham, memimpin PWI hari ini bukan sekadar soal seremonial dan rapat-rapat. Tapi soal menghidupkan kembali rumah yang nyaris sepi. Rumah bernama PWI.
Ia menyebut satu prioritas utama: sekretariat. Gedung. Tempat kumpul. Tempat ide dilahirkan. Tempat diskusi menjadi nyawa. “Sekretariat adalah jantung organisasi. Dan kami akan mulai dari sana,” katanya dengan nada serius.
Yang mengejutkan, sebagian besar pengurus adalah wajah-wajah muda. Ada risiko tentu. Tapi juga ada peluang. Semangat dan inovasi bisa menutupi kurangnya jam terbang. Dan itu diakui oleh Ikliludin sendiri. “Kami butuh masukan para senior,” ucapnya sambil menoleh ke barisan depan.
DKD PWI NTB juga berubah wajah.
H. Abdus Syukur kini jadi ketuanya. Namanya tidak asing. Sudah kenyang asam garam organisasi. Di belakangnya berdiri Rudi Hidayat dan lima tokoh lain yang siap mengawal marwah.
Lalu datanglah Haris Sadikin. Ketua Bidang Daerah PWI Pusat. Sosok tenang yang membawa kabar baik dari Jakarta. Katanya, NTB telah menunjukkan contoh kedewasaan berorganisasi. Tidak semua daerah bisa. Tapi NTB bisa.
“Boleh beda pilihan. Tapi jangan pernah beda tujuan,” ujarnya. Diikuti tepuk tangan panjang yang lebih seperti tanda lega.
Haris mengingatkan, PWI harus tetap independen. Tapi jangan anti-kerja sama. “Mandiri, tapi bukan menutup diri. Justru harus jadi mitra kritis pemerintah dan swasta,” katanya. Pernyataan itu seperti oase di tengah padang gersang relasi antara jurnalisme dan kekuasaan.
Tantangan berikutnya lebih sunyi.
Mendata ulang wartawan. Meningkatkan status anggota muda. Memperkuat pelatihan. Membangun sistem digital. Tapi semua itu harus dimulai. Harus dikerjakan. Bukan hanya diceramahkan.
Itulah sebabnya, pengukuhan ini bukan akhir. Tapi awal. Jalan panjang memang belum tentu mulus. Tapi langkah pertama sudah diambil. Dengan mantap.
PWI NTB hari ini sedang dibangunkan. Tidak untuk jadi menara gading. Tapi jadi rumah. Tempat wartawan belajar, bertumbuh, dan melayani publik.
Dan siapa pun tahu, rumah yang terang… adalah rumah yang penghuninya hidup. (red)
📰 PWI NTB 2025–2030
Susunan Pengurus Lengkap
🎖️ Dewan Kehormatan Daerah (DKD)
Ketua: H. Abdus Syukur
Sekretaris: H. Rudi Hidayat
Anggota:
H. Ahmad Sukisman Azmy
H. Agus Talino
Nasrudin
H. Jamhur Husein
H. Abdul Muis
👥 Pengurus Harian PWI NTB
Ketua: Ahmad Ikliludin
Wakil Ketua:
Organisasi: H. Rachman Hakim
Pembinaan Daerah: Rianto Rabah
Pendidikan: Muhammad Azhar
Advokasi & Hukum: Unang Silatang
Kesejahteraan: H. Boy Mashudi
Kerja Sama: Adi Manaungi
Media Siber & Multimedia: Alfian Yusni
Pengelolaan Aset: Ahmad Bulkaini
Sekretaris: Fahrul Mustofa
Wakil Sekretaris: Haliludin, Febrian Putra
Bendahara: Lukman Hakim
Wakil Bendahara: Nanik Dwi Surahmi
🧩 Seksi-seksi
Wartawan Olahraga (SIWO)
Ketua: Purwandi
Sekretaris: Pujo Nugroho
Anggota: Nasri, Hasanah Efendi
Wartawan Pariwisata
Ketua: Sigit Setyo Lelono
Anggota: AIfan
Wartawan Pendidikan & Budaya
Ketua: M. Sukri
Anggota: Ali Rojai, Dedi Suhadi
Wartawan Elektronik & Media Online
Ketua: Edi Suryansyah
Anggota: Faishal Haris, Fajar Rahmat
Pembelaan Wartawan
Ketua: Islamuddin
Anggota: Tajir Asyjar
Kerja Sama Antar Lembaga
Ketua: Marham
Anggota: Ahmad Ritaudin, Zainudin Syafari, Joni Stangga
Humas & Publikasi
Ketua: Lalu Habib Fadli
Anggota: Siti Aeny Maryam
🏢 Kepala Sekretariat:
Arief Rahman
🟦 Catatan: Susunan ini adalah hasil keputusan Konferprov PWI NTB 2025, dikukuhkan pada 3 Agustus 2025 di Mataram.
Keterangan Foto:
Haris Sadikin, Ketua Bidang Daerah PWI Pusat foto bersama pengurus PWI periode 2025-2030. (ist)