Pengendara saat melintas diareal jalan alternatif setelah jalur dua Tanjung ditutup sementara selama CFD berlangsung. (IST/RADAR MANDALIKA)

KLU–Pelaksanaan Car Free Day (CFD) pada Minggu (10/8) di Jalur dua Kota Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendapat kritikan dari sejumlah pihak, lantaran akses jalan alternatif bagi pengendara yang tidak layak dilalui.

Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan alternatif yang dinilai tidak layak dilalui selama CFD berlangsung.

Salah satu warga, Abdi Haris, menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan Pemda KLU yang tetap menggelar CFD meski jalan pengalihan sedang dalam tahap perbaikan.

“Harusnya CFD ini diliburkan dulu, setelah perbaikan jalan selesai baru dilanjutkan kembali,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, jalur alternatif yang disediakan terlalu sempit dan berbahaya.

“Luasnya tidak sampai satu meter. Coba bapak lihat sendiri, masak kita disuruh lewat sini, jalannya terjal, di bawah ada kali kan bisa fatal kalau pengendara jatuh,” keluhnya.

Abdi berharap pemerintah mempertimbangkan keselamatan pengendara juga, sebelum menetapkan jalur pengalihan.

“Bukan berarti kami menolak CFD, tapi minimal pikirkan dulu bagaimana jalan alternatif ini layak digunakan,” tambahnya.

Di sisi lain, dari pantauan Radar Mandalika di lokasi CFD, terlihat tetap berlangsung meriah dan ramai dikunjungi warga dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga orang tua. Dimana CFD sendiri berlangsung dari pukul 06.00 WITA hingga 08.00 Wita.

Berdasarkan pantauan media ini, jumlah peserta dan pelaku UMKM yang ikut berjualan juga semakin bertambah setiap minggunya.

Salah satu pedagang, Almira Tunggadewi, mengaku mendapatkan keuntungan lebih selama CFD.

“Alhamdulillah hari ini lumayan banyak hasil penjualan,” ungkapnya.

Ia mengapresiasi langkah Pemda KLU yang terus menggelar CFD, karena menurutnya kegiatan ini mampu menggerakkan ekonomi lokal.

“Iya kita sebagai pelaku UMKM berharap semoga CFD ini terus dilakukan, guna meningkatkan ekonomi terutama kami disini sebagai pelaku UMKM,” ungkapnya.(dhe) 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *