IST / RADAR MANDALIKA EVAKUASI : Tim evakuasi gabungan yang sudah tiba di titik jatuhnya pendaki asal Israel untuk dievakuasi, kemarin.

LOTIM – Proses evakuasi jasad Boaz Bar Anam, 34 tahun pendaki kewarganegaraan Portugis yang jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter saat mendaki ke puncak Rinjani terkendala medan yang terjal. Pendaki kelahiran Israel itu terjatuh karena terpeleset saat foto selfi di puncak Rinjani, Jumat (19/8) lalu.

Saat itu, Boaz bersama dua wisatawan lainnya serta Trekking Organize (TO) dan porter mendaki di hari Kamis (18/8) lalu. Mereka melalui pintu masuk Sembalun Lombok Timur (Lotim). Sekitar pukul 05.30 wita, korban mengambil foto selfi di puncak Rinjani pada lereng bagian selatan atau arah Danau Segara Anak.

Korban kabarnya sempat diingatkan agar tidak mengambil foto selfi di posisi tersebut karena dianggap berbahaya. Namun korban tidak mengindahkan seruan TO dan porter. Tanpa diduga, korban terpeleset hingga tubuhnya terhempas ke kedalaman sekitar 150 meter.

Petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang menerima informasi kejadian itu, langsung melakukan rapat darurat melibatkan tim gabungan dari unsur Balai TNGR, Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, Tim SAR Lotim, personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, hingga dibantu masyarakat dari kalangan porter.

Untuk kebutuhan evakuasi berbagai peralatan disiapkan tim gabungan. Jumat (19/8), tim gabungan langsung bergerak melakukan evakuasi. Sekitar pukul 19.26 Wita, tim tiba di shelther Emergency Plawangan Sembalun. Setelah itu, Sabtu (20/8), tim evakuasi bergerak menuju lokasi evakuasi dan baru tiba di puncak Gunung Rinjani sekitar pukul 11.57 Wita, dilanjutkan menuju titik jatuhnya korban.

Pukul 15.15 Wita, tim evakuasi berhasil mencapai titik jatuhnya korban, dan langsung melakukan tindakan evakuasi. Namun karena medan yang terjal dan sulit, sehingga evakuasi korban terpaksa ditunda dan diputuskan dilanjutkan kemarin.

“Sembari proses evakuasi jenazah korban, tim dari Resort TNGR juga meminta keterangan pada trakker organize, porter, guide dan teman korban bagaimana kronologi sebenarnya, sehingga korban terpeleset dan jatuh dari ketinggian 150 meter,” terang Rio Wibawanto, Kepala Seksi (Kasi) Wilayah dua TNGR Lotim, pada Radar Mandalika, kemarin.

Selama proses evakuasi korban, pendakian ke puncak Rinjani sementara ditutup. Pendaki hanya diperkenankan sampai Plawangan Sembalun saja. “Mohon doa masyarakat, agar proses evakuasi jenazah pendaki ini berjalan lancar,” harapnya. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 443

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *