EVAKUASI : Pendaki asal Swiss yang jatuh dan berhasil dievakuasi tim gabungan, saat tiba di Rumah sakit Denpasar, setelah dibawa menggunakan helikopter. (IST / RADAR MANDALIKA)

LOTIM – Kejadian jatuhnya pendaki kembali terjadi di Gunung Rinjani. Kali ini pendaki asal Swiss bernama Benedikt Marcel kelahiran 1979 terjatuh. Korban berhasil dievakuasi dari titik jatuh, dan dibawa menggunakan helikopter, sekitar pukul 13.00 Wita, Rabu (16/7).

Kronologinya, sekitar pukul 11.25 Wita, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan dari guide dan porter adanya pendaki yang didampinginya mengalami kecelakaan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) jatuhnya korban, sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi menuju Danau Segara Anak.

Dari informasi yang diterima, pihak TNGR langsung berkoordinasi dengan tim medis Edelweis Medical Help Centre (EMHC) untuk mempersiapkan logistik dan peralatan evakuasi. Tim gabungan dari TNGR, tim medis EMHC dan personel Rinjani Squad dari Pos 2 Rinjani, langsung bergerak ke lokasi kejadian. Selain itu, tim dari Kantor SAR Mataram, Unit SAR Lotim dan Pos SAR Kayangan serta TNI dan Polri, juga langsung ke TKP.

Untuk mempercepat proses evakuasi korban agar mendapat penanganan medis lebih intensif, TNGR berkoordinasi dengan pihak Bali Air selaku operator helikopter. Selang beberapa waktu kemudian, helikopter datang ke Pos 2 Rinjani. Beruntung, korban bisa dievakuasi menggunakan helikopter karena kondisi cuaca dan medan pendaratan dianggap aman.

Kepala Balai TNGR NTB, Yarman mengatakan, korban melakukan cek in pendakian pada Selasa (15/7) lalu. Korban terjatuh saat turun menuju ke Danau Segara anak.

“Alhamdulillah, operasi penyelamatan korban pendaki sukses. Untuk mencegah risiko pendarahan lebih parah, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit RSBIMC Denpasar Bali,” terangnya.

Guna mencegah adanya pendaki yang jatuh selama pendakian Rinjani, pihaknya mengimbau para pendaki tetap berhati-hati dan menaati Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pendakian. Sehingga, pendaki tetap aman dan nyaman saat mendaki atau pun turun dari pendakian. (fa’i/r3)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *