H Lalu Ahmad Zaini. (WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

LOBAR—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) menjajaki kerjasama dengan Investor asal Jerman dalam pengolahan sampah. Bupati Lobar H Lalu Ahmad Zaini (LAZ) sudah bertemu dengan pihak investor pekan kemarin untuk membahas kerjasama itu.

“Saya sudah menerima kunjungan investor dari Jerman yang akan membangun pengolahan sampah,” ungkap Bupati Laz saat dikonfirmasi.

Rencana Investor asal Jerman membangun pabrik pengolahan sampah disambut baik LAZ. Pemkab akan menyediakan lahan sebagai bentuk kerjasamanya. Seluruh mesin pengolahan akan disiapkan investor.

“Mesinnya dari Jerman dengan kapasitas pengolahan (sampah) 100 ton perhari,” bebernya.

Hasil pengolahan sampah dari mesin itu akan berupa batako, pasir hingga kerikil. Nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan di Lobar. LAZ memastikan kerjasama itu tidak akan merugikan daerah. Sebab Pemda hanya menyediakan lahan untuk pabrik pengelohan itu. Sedangkan pengolahan dan hasilnya akan dikelola sendiri oleh investor itu untuk di jual.

“Jadi dia yang olah sampahnya dan hasil pengolahananya dia yang ambil. Karena kita syukur sampah kita diolah,” bebernya.

Terkait lokasi, Laz mengatakan rencanya di atas lahan Pemda di Taman Ayu. Pabrik itu hanya membutuhkan sekitar 30 are. Namun Laz memberikan syarat kepada investor itu ketika pabrik itu terbangun, harus mempekerjakan tenaga lokal.

“Itu aja syaratnya, tidak ribet-ribet. Nanti akan ada MoU, kita harapkan segera (kerjasama),” ucapnya.

Rencana kerjasama dengan investor dari Jerman ini akan membantu daerah dalam penanganan sampah. Sebab diakuinya Lobar menghasilkan sekitar 300 ton perhari. Bahkan Laz mengatakan tidak menutup kemungkinan mengkaji kembali rencana menambah alat Masaro untuk Kecamatan Gerung dan Kediri, jika investor asal Jerman itu mampu mengolah sampah 100 ton perhari. Hal ini juga membantu daerah dalam efisiensi anggaran.

“Kalau jalan semua sampah diolah (mesin dari Jarman) bisa saja nanti kita kerjasama dengan Mataram untuk pengolahanya. Nanti dia bayar ke kita untuk buang ke tempat kita per truk, nanti dia (pihak investor) yang olah,” jelasnya.

Tidak ingin lama-lama, Laz sudah meminta OPD menyelesaikan teknis untuk kerjasama itu. Karena pihaknya berharap kerjasama ini menjadi trobosan dalam penganganan sampah.

“Supaya masalah sampah ini selesai,” jelasnya.

Disinggung soal TPST Masaro di Lingsar dan Batulayar, Laz mengatakan untuk dua lokasi itu tetap berjalan. Nantinya untuk dua TPST itu akan mengkafer sampah wilayah Kecamatan Narmada, Lingsar, Batulayar dan Gunungsari.

“Produksi sampah kita jika diasumsikan dengan pendudukan sehari bisa mencapai 300 ton, dengan adanya kerjasama itu dan masaro kita harapkan bisa teratasi masalah sampah,” pungkasnya.(win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *