PRAYA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Tengah mengakui kesulitan dalam memperbesar debit air. Karenanya, banyak keluhan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya muncul keluhan dari warga Desa Selebung, Kecamatan Batukliang. Dimana merupakan wilayah yang seharusnya tidak pernah kekurangan air. Belum lagi dengan kondisi beberapa titik lainnya di Lombok Tengah, salah satunya di Kota Praya.
Kepala Bagian Perencanaan dan Pengawasan PDAM Lombok Tengah, HL Hasnan Hariadi mengatakan, pihaknya hanya menjalankan fungsi koordinasi dan menjadi pihak eksekusi yakni, kantor unit pelayanan terpadu (UPT) PDAM untuk pelayananpelayanan di masing-masing wilayah kecamatan terkait bagaimana masalah di lapangan, kemudian kantor pusat yang di Praya melakukan analisa dan diskusi penyelesaian kasus di lapangan berdasarkan laporan kepala UPT.
“Kalau ada surat dari KUPT kami pasti turun ke lapangan,” bebernya.
Hasnan menambahkan, dimana jumlah pengguna di Kabupaten Lombok Tengah, debit air di musim hujan saja belum bisa memenuhi kebutuhan, dimana debit air hanya berkisar 500 liter per detik, dengan pengguna sekitar 58.000 pelanggan dengan resiko sekitar 10%. Sehingga kebutuhan debit air menjadi 798 liter per detik.
Saat ini PDAM terus memaksimalkan bagaimana pelayanan dan pemugaran mata air yang sudah sangat kritis, mengingat banyaknya mata air dan perpipaan yang terganggu ketika gempa. Sehingga beberapa mata air yang sempat tertutup.
“Harapanya masyarakat bisa memahami kondisi keadaan ini,” harapnya.(tim)