MATARAM — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muh Riadi menghadiri Rapat Evaluasi Kegiatan Tahun 2025 dan Sosialisasi Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian untuk Tahun 2026. Kegiatan yang berlangsung pada 18–20 November 2025 di Golo Mori Convention Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, ini juga diikuti oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan serta staf fungsional perencana.
Rapat resmi dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan menjadi forum strategis bagi daerah untuk memaparkan capaian kinerja sektor tanaman pangan, sekaligus menyusun arah kebijakan untuk tahun mendatang.
Dalam sesi pemaparan, Provinsi NTB kembali menunjukkan performa unggulnya sebagai sentra produksi padi nasional.
Plt Distanbun NTB, Muh Riadi menyampaikan sepanjang tahun 2025, produksi padi NTB mencapai 1.695.451 ton GKG, atau meningkat 16,65% dibandingkan capaian tahun 2024. Lonjakan ini memperkuat posisi NTB sebagai salah satu penyokong utama ketahanan pangan nasional. Selain produksi, ketersediaan benih padi NTB juga dilaporkannya dalam kondisi surplus.
“Untuk kebutuhan tahun 2026 yang diperkirakan mencapai 1.586 ton, NTB memiliki estimasi stok benih sekitar 2.695,96 ton,” terang Riadi.
Dengan demikian, terdapat selisih surplus 1.107 ton yang direncanakan akan disuplai untuk memenuhi kebutuhan benih di Provinsi Bali dan NTT.
Pemerintah Provinsi NTB berharap tren positif ini terus berlanjut sehingga NTB mampu mempertahankan predikat sebagai daerah swasembada padi serta berkontribusi dalam mewujudkan visi NTB Makmur Mendunia. (jho)
