MATARAM – Lomba Cerpen Tingkat Nasional segera dibuka. Kegiatan ini diselenggarakan Majlis Ta’lim Darunnajah Al-Irsyadi Mamben, Lombok Timur dalam rangka perayaan Milad ke-10. Peserta yang tertarik mendaftar dapat masuk pada Link pendaftaran dapat diakses di sini https://tinyurl.com/LombaCerpen2025. Sementara syarat dan ketentuan lomba diakses di https://tinyurl.com/Syaratdan Ketentuan2025.
“Terbuka untuk umum dan tanpa biaya pendaftaran. Lomba ini mengangkat tema besar Pesantren, Ulama dan Santri dari Berbagai Aspek Kehidupan,” ungkap Penyelenggara acara, Ridho di Mataram Rabu, (04/07)
Lomba ini sudah mulai menyedot perhatian penulis dari berbagai wilayah di Indonesia. Hingga hari ini, jumlah peserta telah mencapai 71 orang dari berbagai daerah seperti Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumbawa dan Lombok sendiri.
Ridho menyebutkan antusiasme peserta cukup tinggi. Tajuk utama kami memang lomba cerpen tingkat nasional, dan alhamdulillah sudah banyak partisipasi dari berbagai daerah. Dari Jatim, Jateng, dan ada juga dari Sumbawa,” katanya.
Ia menambahkan bahwa selain lomba cerpen, akan digelar pula pentas seni sebagai bagian dari rangkaian acara milad
Pendaftaran dan pengumpulan karya dibuka hingga 17 Juni 2025. Penjurian akan berlangsung pada 18–23 Juni, dan pemenang akan diumumkan pada 25 Juni 2025. Sebanyak 10 cerpen terbaik akan dibukukan dalam Antologi Cerpen Kebangsaan.
Pembina Majlis Ta’lim Darunnajah Al-Irsyadi, Ustadz Ahmad Asdarudin
Ustadz Ahmad Asdarudin, menegaskan kegiatan itu sepenuhnya didanai secara mandiri.
“Kami danai dari infak para donatur. Kami tidak membuat proposal ke pemerintah dan hanya menerima infak yang tidak mengikat,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa visi majlis taklim adalah membentuk generasi muda yang sehat dan berpendidikan, sekaligus mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah.
“Ini adalah upaya kami untuk memberi warna positif bagi anak-anak muda. Kami ingin mereka tumbuh dengan pendidikan yang baik dan kesehatan yang terjamin,” katanya.
Miftahul Alawiyah, salah satu panitia lomba, menuturkan bahwa jumlah peserta terus bertambah dari hari ke hari.
“Per hari ini, peserta sudah mencapai 71 orang dan kami masih membuka pendaftaran,” ujarnya.
Dedi Suhadi, salah satu dewan juri, menjelaskan bahwa penilaian akan difokuskan pada orisinalitas karya.
“Original menjadi bukti kejujuran, apalagi ini temanya tentang pesantren. Kami ingin karya yang benar-benar lahir dari hati para penulis,” katanya.
Ia menambahkan bahwa aspek lain yang menjadi penilaian adalah kesesuaian tema, kekuatan alur, dan kualitas penulisan.
Untuk penghargaan, panitia menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp2 juta untuk juara pertama, Rp1,5 juta untuk juara kedua, dan Rp1 juta untuk juara ketiga. Selain itu, akan ada penghargaan untuk karya-karya terbaik lainnya, disertai sertifikat.
Majlis Ta’lim Darunnajah Al-Irsyadi berharap lomba ini dapat menjadi wadah ekspresi sastra yang memperkuat nilai-nilai pesantren dalam kehidupan masyarakat.
“Kami juga berharap media dapat membantu menyosialisasikan lomba cerpen nasional ini,” pungkasnya. (jho)