KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID KEMALINGAN: Sejumlah pedagang Pasar Renteng saat bicara kepada media, Jumat lalu.

PRAYA – Aksi pencurian di Pasar Renteng membuat sebagian besar pedagang resah. Mereka mengaku sudah merasa ketidaknyamaman lagi.
Untuk diketahui, di Pasar Renteng telah dilengkapi 30 CCTV dan 15 petugas keamanan pasar. Namun anehnya, maling selalu berhasil beraksi?

Seorang pedagang ayam potong Raehanah warga Kelurahan Prapen di lantai dua Pasar Renteng mengatakan, pihaknya sudah tiga kali kehilangan barang di sini.
Pada saat kejadian seringkali jejak kaki tidak ada yang ditemukan. Ada pun kejadian yang terjadi dengan rentan waktu sepekan dari kehilangan barang pertama dan kedua.

“Terbaru hari Jumat lalu saya kehilangan lagi ayam yang saya simpan dalam box pada malam harinya untuk di jual paginya, itu 0,5 kilogram. Sebelumnya juga sudah kehilangan 5 kilogram,” ungkap dia.

Korban juga menambahkan secara logika kalau diambil pada saat siang atau sore hari harusnya es dalam box juga tidak utuh. Padahal setiap hari pihaknya harus membayar retribusi pasar sebesar 5 ribu. Kemudian bayar masuk pasar 2.000 rupiah. Belum lagi perlengkapan CCTV dan petugas keamanan yang berjaga.

Ditambahkan pedagang lainnya Inaq Awan warga Desa Darek. Dia mengeluh terkait pedagang yang masih berjualan di luar areal pasar dan juga yang tidak sesuai areal los pasar yang telah disediakan.
“Kami semua di suruh masuk naik ke lantai atas, namun nyatanya pedagang di luar pasar, pinggir jalan masih belum bisa ditertibkan. Kalau bisa jangan belakuakan karcis di depan. Inilah harapannya ke pak bupati,” katanya.

Senada hal yang disampaikan Ibu Atun, Pedagang asal Kelurahan Leneng ini sempat kehilangan 5 Kilogram ayam dan sempat mengecek CCTV tidak ada buktinya dan pihaknya pun bingung.
“Saat pagi hari box ayam yang saya simpan menggunakan Es, sudah terbuka boknya dan sudah rusak ada ayamnya,” ceritanya.

Pihaknya sudah melapor kepada petugas pasar, malah diklaim kehilangan tersebut oleh teman penjual sendiri yang saling ambil jualan.

“Saya dibukakan CCTV dari jam 4 pagi sampai jam 5 pagi, dan penjaga malah bilang paling hanya perbuatan anjing,” katanya.
Sementara, Bagian Operator Pasar Dinas Perdagangan Lombok Tengah, Didik Supriadi membenarkan adanya sering terjadi kehilangan di pasar, dimana banyaknya laporan kaitan kehilangan ayam potong dan setelah pihaknya memantau dikarena anjing masuk.
“Sudah saya pantau lewat CCTV, dan kuat dugaan adalah kelakuan anjing liar,” yakin dia.

Keamanan pasar ada yang urus dari UPTD, retribusi Pasar Renteng memiliki security sekitar 15 orang, dan sangat kekurangan. Adapun pemasangan CCTV juga berada di lokasi tertentu sehingga tidak terjangkau semua. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 353

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *