ARIF/ RADARMANDALIKA.ID DIKEPUNG: Ribuan mahasiswa saat berada di depan gedung kantor DPRD NTB, Selasa kemarin.

MATARAM – Untuk kedua kalinya ribuan mahasiswa NTB turun ke jalan, Selasa kemarin. Massa aksi ini mengaku dari Aliansi Mahasiswa NTB Menggugat. Namun dalam aksi kalinya nyaris tidak bisa terkendali. Mahasiswa mengamuk dengan merobohkan pintu gerbang selatan kantor DPRD NTB gara-gara mereka tidak diberikan izin masuk ke dalam oleh Ketua DPRD NTB dengan dalih keamanan.

Adapun tuntutan massa aksi, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh Presiden Joko Widodo. Pantauan wartawan Radar Mandalika di lokasi, massa mulai memadati jalan Udayana sekitar pukul 10.00 wita.

 

Sementara, Ketua DPRD NTB, Hj. Isvie Rupaedah pukul 12:35 wita menerima massa aksi dan menyampaikan kepada mahasiswa tidak bisa menerima keinginan perwakilan massa aksi untuk melakukan audiensi di dalam gedung dewan. Pasalnya, ini sesuai mandat 65 anggota DPRD NTB dengan alasan keamanan.

 

“Saya memegang mandat 65 anggota DPRD NTB bahwa tidak diperkenankan menerima siapapun di dalam gedung,” ungkap Isvie.

“Saya jaminan sebagai Ketua DPRD NTB akan mengawal seluruh tuntutan adik-adik di luar,” sambungnya.

 

Dikatakan Isvie, adapun apa yang menjadi tuntutan massa aksi sebelumnya juga yang menolak dan minta agar harga BBM diturunkan. Pihaknya atas nama lembaga dewan sudah bersurat ke DPR RI dan menyampaikan semua isi tuntutan.

“Nanti teman-teman di DPR RI akan lanjutkan itu ke Presiden, kita sudah menindaklanjuti aspirasi teman-teman,” jelasnya.

 

Tidak lama, mahasiswa pun geram dengan sikap Ketua DPRD NTB yang membuat massa lepas control. Pendemo kemudian bersitegang dengan aparat kepolisian dan berhasil merobohkan pintu gerbang kantor DPRD NTB. Tidak hanya itu, pintu gerbang yang dijebol kemudian dibopong keluar ke badan jalan. Kericuhan pun terjadi, mahasiswa kemudian melempar batu ke arah aparat keamanan. Pihak kepolisian membalas dengan membubarkan massa aksi menggunakan semprotan air mobil water canon.

Pukul 14,40 wita Ketua DPRD NTB menemui massa aksi  dan menyepakati apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa. Pukul 14.45 wita massa membubarkan diri. Dari kejadian ini, belum diterima laporan ada tidak korban. Baik kelompok mahasiswa termasuk aparat keamanan.(rif)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 412

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *