LOTENG – Sejak direlokasi pada tahun 2008, SDN 1 Batubeduk, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Akibatnya, satu persatu bagian atas bangunan seperti plafon mulai berjatuhan termakan usia. Dan itu terjadi pada tanggal 26 Februari lalu saat proses belajar sedang berlangsung untung tidak ada korban.
Kondisi gedung sekolah sangat memprihatinkan, keluarga besar sekolah dan masyarakat mengharapkan ada perhatian dari pemerintah daerah.
“Kalau rusak sih semuanya sudah perlu penanganan karena sejak didirikan di tempat yang baru belum direhab,” tutur Kepala SDN 1 Batubeduk, Jenep Hadapilah, kemarin.
Diketahui, dulu sebelum direlokasi SDN 1 Batubeduk berada di lahan UPT Puskesmas Batujai dan adanya pembangunan Bypass BIL, sekolah akhirnya dipindahkan ke Dusun Kenyeling Desa Batujai Kecamatan Praya Barat yang berada di pedalaman.
Dulu bangunan sekolah yang berlokasi di Puskemas Batujai terlihat begitu kokoh berdiri, namun adanya proyek pengerjaan jalan bypass gedung sekolah digusur.
“Ini baru plafon yang ambruk mudahan yang lain tidak segera menyusul,” ujarnya.
Sekolah berdiri sekitar tahun 1963, merupakan sekolah kedua tertua se-Desa Batujai setelah SDN 1 Batujai. Dan sejak dipindahkan dari lokasi lama ke dalam kampung Kenyeling, sampai hari ini sekolah tersebut tidak pernah di renovasi.
Sementara Mastur selaku Alumni mengharapkan Pemda Loteng segera merenovasi gedung SDN 1 Batubeduk. Ia menilai Pemda berkewajiban untuk segera merenovasi gedung sekolah tersebut. terlebih, pemerintah lah yang dulu memiliki kebijakan untuk merelokasi sekolah tersebut.
“Jangan menunggu roboh menunggu ada korban menunggu viral baru pemerintah bertindak, kita harap gedung sekolah segera ditangani,” harapnya.(hza)