HAZA/RADAR MANDALIKA Muhammad Mansyur

Berhasil Menjadi Lulusan Terbaik Pascasarjana UIN Mataram

 

 

Muhamad Mansur keluar sebagai lulusan terbaik Pascasarjana UIN Mataram dengan NIM 200403054 magister ke-189 program studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (S2 MPI). Dia memperoleh IPK 3,95 predikat Cumlaude.

 

HAZA-LOMBOK TENGAH

 

MUHAMAD Mansur lahir di Kenyalu 31 Desember 1977 silam. Dia pertama menempuh pendidikan formal di SDN Kenyalu, MTs NW Embung Raja. Sementara tahun 1993 sempat melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren Darumahmudien NW Montong Gamang selama 2 tahun kemudian pindah ke SMA NW Pancor dan lulus tahun 1996 silam. Dia pun melanjutkan S1 di STKIP Hamzanwadi Selong (sekarang Universitas Hamzanwadi Selong) jurusan pendidikan MIPA tahun 2000.

 

Ada kabar yang menggembirakan, Sabtu 15 Januari 2022 berlangsung kegiatan yudisium Pascasarjana UIN Mataram bertempat di Auditorium Kampus II UIN Mataram. Yudisium Pascasarjana UIN Mataram semester ganjil tahun 2021/2022 kali ini meluluskan 79 mahasiswa yang terdiri dari, lulusan Program Magister (S2) sebanyak 70 mahasiswa dan Doktor (S3) sebanyak 9 mahasiswa. Dari sekian banyak peserta yudisium, Muhammad Mansyur keluar sebagai lulusan terbaik Pascasarjana UIN Mataram NIM 200403054 magister ke-189 program studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (S2 MPI) dengan IPK 3,95 predikat Cumlaude.

 

Pria yang juga Kepala SMPN 4 Janapria ini di tengah kesibukannya mampu menyelesaikan studinya  S2-nya diwaktu yang tepat. Di balik keberhasilnya ini tentu tersimpan perjuangan yang amat berat sehingga gelar MPI bisa diraih.

 

Untuk diketahui sebelum menjadi kepala sekolah, pria ini mengabdikan diri sebagai guru di MTs NW Embung Raja sejak tahun 1998-2001, MA NW Debok Santong dari tahun 2000-2003. Jadi guru bantu sementara (GBS) pusat di SMPN 1 Janapria dari tahun 2003-2006. Selanjutnya diangkat jadi PNS di SMPN 2 Janapria sebagai guru matematika sejak tahun 2006-2019. Baru pada tahun 2019 ia diberikan amanah untuk memimpin satuan pendidikan di SMPN 4 Janapria sampai sekarang.

 

Dia mengaku, selain aktif di dunia pendidikan dirinya juga aktif di organisasi profesi ataupun organisasi kemasyarakatan. Pernah menjadi Ketua MGMP Aljabar 1 sejak tahun 2016-2020, Sekretaris PGRI Kecamatan Janapria sejak tahun 2020-sekarang. Instruktur nasional PKP tahun 2016-2019, Korcam MKKS Tahun 2019-sekarang, Sekretaris BPD Jango sejak tahun 2012 sampai sekarang. Serta menjadi Pengajar Praktik Program Merdeka Belajar tahun 2021.

 

Disamping itu juga, ia menyempatkan diri menulis buku Modul Kiat Sukses menghadapi UN matematika SMP tahun 2009, menulis karya/artikel diantaranya berjudul peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika melalui model pembelajaran jigsaw pada siswa kelas VIII semester ganjil SMPN 2 Janapria tahun ajaran 2017/2018 tahun 2018.

“Perjalanan yang menjadi pengalaman selama perkuliahan, tentunya tidaklah mudah, terlebih dibentur dengan pekerjaan yang tentu menjadi tugas dan tangungjawab moral,” terangnya.

 

Dengan segela kesibuknya tentunya tidak mudah untuk membagi waktu, tenaga dan pikiran untuk mengikuti perkuliahan. Terlebih dihadapkan dengan kondisi saat ini yaitu pandemic covid-19 memaksa kita berjibaku dengan waktu karena aturan yang sering berubah sebagai salah satu dampak dari penademi covid.

 

Namun kondisi ini bisa dia lewati semua dan menjadi capaian terindah baginya, dicelah-celah kesibukannya menjadi mahasiswa dia harus tetap profesional menajankan tugasnya sebagai kepala SMPN 4 Janapria.

“Kami yang sudah bekerja terkadang harus mengganti pakaian ditengah perjalanan menuju kampus untuk mengikuti perkuliahan,” tuturnya.

 

Baginya dan semua orang pendidikan itu sangat penting butuh tekad dan keyakinan yang kuat untuk belajar dan terus belajar karena masih banyak tantangan kedepannya yang harus perjuangkan.

 

Prestasi yang didapatkan dan gelar yang disematkan bukan saatnya untuk dibanggakan tetapi ini adalah awal dari ujian yang sesungguhnya. Sebab prestasi dan gelar yang disematkan baru menjadi kebanggaan sendiri dan semua orang apabila dapat memberikan manfaat melalui karya terbaik kepada masyarakat, agama, nusa dan bangsa.

“Perolehan gelar ini bukanlah akhir dari proses menuntut ilmu, namun gelar ini sebagai jembatan bagi saya atau kita semua dalam melewati luasnya lautan ilmu pengetahuan,” sebutnya.(*)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *