MATARAM – Penerbangan calon jamaah haji (CJH) asal NTB untuk kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Lombok akan dilakukan 20 Juni 2022. Dimana, kloter pertama ini CJH NTB yang akan diterbangkan 393 orang.
“Itu dengan petugas 4 orang. 2 orang petugas kloter, 2 orang petugas kesahatan. Yang kesehatan 1 dokter 1 perawat,” terang Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag NTB, Eka Muftatiah, kemarin.
Jumlah kuota NTB tahun ini sebanyak 2.042 CJHI, ditambah dengan Petugas Haji Daerah (PHD) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sehingga semuanya berjumlah 2.054 orang. Eka mengatakan kloter haji tahun ini digabung daerah satu dengan daerah lain alias tidak ada kloter CJHI yang utuh dari satu daerah. Hal itu sesuai dengan nomor urut kursi.
Eka mengatakan, persiapan pemberangakatannya terus bergulir yang persiapan awalanya enam namun karena kondisi yang mendesak sehingga persiapan hanya dilakukan 40 hari.
“Sekarang yang sedang bergulir persiapan dokumen yang akan berangkat terutama yang sudah melunasi atau konfirmasi pelunasan,” katanya.
Dimana, seluruh persiapan dokumen admintrasi sudah dilakukan termasuk yang sedang disiapkan jamaah cadangan sesuai dengan nomor urut kursi masing masing. Jamaah cadangan ini disiapkan jika dibeberapa hari menjelang hari H ada jamaah yang tertunda pemberangkatannya.
Berikutnya, vaksin booster juga sedang digencarkan. Kemenag masih menemukan satu kendala dimana ada beberapa jamaah yang tidak sesuai datanya di Peduli Lindungi dengan data yang ada di Sistem bernama Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
“Itu yang sedang di-fix kan. Ada beberala jamaah yang belum bisa masuk di peduli lindungi,” katanya.
Selanjutnya, persiapan PCR. Sampai saat ini masih ada dua alternatif. Dari Arab Saudi mesyaratkan PCR bisa berlaku 72 jam alias tiga hari. Namun muncul juga opsi persyaratan kedua PCR bisa berlaku 48 jam atau dua hari. Saat ini Kementrian Agama masih melalukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Untuk teksnis PCR nya juga masih dibahas. Apakah PCR bisa dilalukan di daerah masing-masing atau dilakukan disaat jamaah masuk asrama.
“Kita tunggu informasi lagi dengan Menkes,” ucapnya.
Kemenag mengimbau jamaah lebih menjaga pola hidup menjelang keberangkatan. Harus tetap waspada dengan Prokes. Jika keluar rumah supaya tetap memakai masker lalu banyak menghindari kerumunan.
“Apalagi saat melalukan PCR kesehatan perlu dijaga. Jangan terlalu banyak nerima tamu. Apalagi di Lombok ini Walimatussafar tidak bisa dibatasi. Kami mohon supaya betul betul dijaga kesehatannya sampai menuju Asrama Haji Sampai di Arab Saudi,” harapnya.
Jamaah juga diinformasikan bahwa kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini mencapai 50 derajat celcius. Untuk itu mulai saat ini agar kesehatan betul diperhatikan.(jho)