IST/RADARMANDALIKA.ID BIKIN BANGGA: Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah (Penmad) H Zamroni Aziz (berkacamata) saat berfoto bersama dengan siswa MAN 1 Lotim dan kepala MAN 1 Lotim, M Nurul Wathoni, kemarin.

MATARAM-Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi NTB mengaku bangga dengan siswa-siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lombok Timur (Lotim). Pasalnya, dalam tiga bulan awal, madrasah ini mampu menorehkan prestasi  sekitar 67 prestasi.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag NTB, H Zamroni Aziz mengakui, prestasi yang diraih siswa MAN 1 Lotim belum ada madrasah yang mampu menorehkan prestasi dalam waktu tiga bulan sebanyak ini.

“Prestasi ini luar biasa, hal ini patut kita berbangga dengan  semangat siswa dan guru. Serta peran Kepala Madrasah (Kamad) dalam membuka ruang prestasi bagi siswanya,” kata Zamroni, usai memantau Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah  Berstandar Nasional (UAMBN), di wilayah Lombok Timur, kemarin.

 Zamroni menambahkan, torehan prestasi siswa MAN 1 Lotim ini juga mampu meningkatkan citra kelembagaan Kemenag NTB. Sebab MAN 1 Lotim meraih prestasi tingkat nasional hingga internasional. Sehingga madrasah ini pantas dinobatkan sebagai madrasah hebat bermartabat.

“Saya mengapresiasi siswa dan keluarga besar MAN 1 Lotim. Madrasah ini  sangat tepat disebut madrasah hebat bermartabat,” akunya.

Terpisah, Kepala MAN 1 Lotim, M Nurul Wathoni menjelaskan, prestasi MAN 1 Lotim ini tidak serta merta diraih begitu saja. Melainkan melalui tahapan dan seleksi di sekolah yang sangat ketat. Pihak madrasah juga memiliki kalender yang dipergunakan sebagai acuan untuk mengikuti berbagai macam lomba.

“Kita punya kalender sebagai acuan buat lomba. Kemudian  jauh-jauh hari anak-anak sudah ditempa oleh guru-guru yang mumpuni dalam bidangnya. Setelah itu baru tahapan akhir diseleksi antar siswa baru pihak sekolah mengutusnya untuk mengikuti lomba,” aku Wathoni.

Pria berkumis lebat ini juga menegaskan, pihak sekolah membuka keran sebesar-besarnya masalah info perlombaan dalam setiap tingkatan. Serta dana yang untuk perlombaan juga tidak ada istilahnya dipersulit.

“Kalau anak-anak kami mau berangkat untuk lomba dan butuh biaya, ya kami berikan asal satu catatannya sesuai peruntukannya. Saya sudah perintahkan semua jajaran tidak boleh mempersulit siswa untuk mengeluarkan dana dalam perlombaan,” tegasnya.

Sisi lain, sambung Wathoni, setiap siswa yang telah berhasil menjadi juara dalam setiap perlombaan. Pihak sekolah memberikan reward berupa diberikan uang pembinaan dan pada hari senin usai  upacara bendera, nama siswa bersangkutan dipanggil untuk menyerahkan piala dan pihak selolah memberikan rewad.

“Dia (siswa. Red) udah berikan yang terbaik buat madrasah, ya kami apresiasi dong,” tutupnya. (ton)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *