PRAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, L. Firman Wijaya menegaskan, dengan adanya stand bagi pelaku UMKM untuk berjualan di lokasi pertama di PT 1 yakni berada di areal parkir di Pantai Aan. Sementara lokasi kedua yakni, di PS 1 dimana terdapat luas areal 20 meter x 20 di masing-masing lokasi tersebut. Kemudian di lokasi stand VPIP juga ada alokasi untuk pelaku UMKM dengan luas area 10 meter x 10 meter.
“Pola perjalanan penonton kenapa di tempatkan UMKM di PT 1 dengan jarak menuju PS 1 yang sekitar 2,5 kilometer, mengingat jalur masuk menuju sirkuit untuk kedatangan dari bypass BIL- Mandalika menuju Bundaran Songgong. Kemudian akan parkir di areal PT 1,” terang Firman saat memimpin rapat dengan pelaku UMKM dan asosiasi, Senin kemarin di kantor bupati.
“Jadi semua penonton akan parkir di PT 1, kemudian sopir dan penonton turun di PT 1, selanjutnya dengan sattel bus menuju PS 1, penonton turun dari bus akan menerima screening terkait kecukupan Prokes. Apakah ada di data peduli lindungi, kemudian swab dan vaksin. Setelah lolos akan diberikan tiket berbentuk gelang dan disanalah penonton turun bus maka akan menghadap ke stand UMKM di PS 1, areal PT 1 dan PS 2 akan dilalui oleh sekitar 15.000 penonton,” sambungnya.
Sekda menjelaskan, untuk lokasi yang berjualn di VPIV dengan space 20 meter x 20 meter, ini juga akan dilalui sekitar 1.200 penonton. Dimana, loksi tersebut merupakan lokasi penonton dengan harga tiket Rp 19 juta. Sementara penonton VPIP ini membawa kendaraan pribadi dan parkir di samping space UMKM VPIP.
Sementara pihak desain stand Legen Raisha Jaya, Ito membeberkan jika desain konsep layout lokas berjualan yang berukuran 20 meter x 20 meter dapat mengisi sekitar 20 stand, dengan spesifikasi tenda berukuran 3 meter x 3 meter. Baru beralas karpet, ada fasilitas listrik dan air di setiap stand. Dimana ini akan beroperasi sekitar 10 jam, dimulai persiapan pada jam 6 pagi dan tutup pada jam 8 malam.
“Adapun posisi untuk kria yakni produk tenun, rotan, anyaman dan gerabah berada pada tengah areal blok stand,” katanya.
Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah yang hadir dalam pertemuan menegaskan jika posisi UMKM yang disiapkan ITDC untuk lokasi berjualan walaupun hanya tempat berupa tanah lapang saja tanpa adany fasilitas apapun. Wabup menerangkan, pada posisi ini Pemda memiliki kewajiban menyiapkan tempat fasilitas penduungnya sebagai upaya mendorong dan memberikan ruang terhadap UMKM Lombok Tengah dalam ajang balapan WSBK ini.
“Inilah kelebihan kita sebagai daerah yang ketempatan dan menjadi tuan rumah,” katanya.
Wabup mengimbau kepada seluruh OPD wajib ikut serta berpartisipasi mensukseskan even tersebut terlebih para pelaku UMKM, kemudian harus berbangga diberikan kesempatan.(tim)