LOTIM – Gara-gara jalan kabupaten tak kunjung diperbaiki pemerintah Lombok Timur. Warga Desa Lepak, Kecamatan Sakra Timur melakukan penanaman pohon pisang di tengah jalan berlubang. Akibat jalan rusak ini, banyak pengendara roda dua jatuh di lokasi.
“Sudah lama berlubang jalan ini, banyak sepeda motor yang jatuh, apa lagi pas hujan licin,” ungkap Raehan warga setempat di lokasi, pekan kemarin.
Dia menceritakan, karena lama ada perbaikan dari pemerintah. Warga pun berinisiatif membeli tanah timbunan untuk ditutup yang berlubang. Namun saat musim hujan seperti saat ini, justru berbahaya dilalui warga.
Jalan raya yang menghubungkan Desa Lepak dan Gereneng tersebut kemudian oleh para pemuda ditanami pisang dan cabai sebagai bentuk protes kepada pemerintah Lombok Timur.
“Lakukan perbaikan segeralah, pengguna jalan juga sudah masuk halaman rumah saya, untuk menghindari lubang itu,” sambung cerita Ketua Karang Taruna Desa Lepak, Yudi.
Melihat insiden ini, Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPM) Sakra Timur menilai pemerintah lalai dan belum serius dalam menangani masalah yang dihadapi masyarakat.
“Sangat layak di perbaiki karena itu jalan utama menuju kota,” terangnya.
Ia berharap pemerintah dapat lebih responsif dan peka terhadap permasalahan ini mengingat jalan raya selalu di lewati untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari- hari.
Sementara itu, Camat Sakra Timur, Muhsin menjelaskan, jalan tersebut memang diuruk oleh warga, namun kondisinya masih becek karena butuh tambahan tanah untuk penimbunan.
Pihaknya dalam waktu dekat akan berupaya untuk menimbun lubang jalan tersebut, sehingga dapat mempermudah pengguna jalan khusunya roda dua.
“Jalan kabupaten ini sudah diukur oleh PU, tadinya mau di tambal- tambal tapi hasil surveinya jalan ini harus di bongkar total,” terangnya saat dikonfirmasi.
Camat berharap, pengerjaan jalan tersebut dapat segera dituntaskan sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
“Segera dapat dituntaskan pengerjaannya karena jalan tersebut merupakan akses dari kecamatan ke kabupaten atau sebaliknya dari kabupaten menuju kecamatan,” tutupnya. (Cr- ndi)