DOK/RADAR MANDALIKA BANTUAN: Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh memberikan dana Jadup tahap I kepada korban gempa bumi tahun 2018, di Aula Pendopo Wali Kota Mataram, pada Juli 2019.

MATARAM – Kabar bantuan jaminan hidup (Jadup) tahap II (kedua) bagi warga Kota Mataram yang terdampak gempa bumi tahun 2018 silam kian meredup. Bak hilang ditelan bumi. Padahal, hingga saat ini, masih banyak warga masyarakat yang terdampak di ibu kota Provinsi NTB belum menerima bantuan Jadup dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Sosial sudah lama menyampaikan permohonan bantuan uang Jadup tahap II bagi korban bencana alam ke pemerintah pusat. Tak tanggung-tanggung, jumlah warga yang diusulkanan untuk mendapat bantuan mencapai puluhan jiwa. Kini, Dinsos hanya bisa menunggu keputusan Kemensos.

“Kita tunggu aja. Semoga ada (bantuan Jadup tahap II). Kita sudah usulkan kan,” ungkap Kepala Dinsos Kota Mataram, Hj Baiq Asnayati, pekan kemarin.

Seperti dikatahui, pemerintah pusat menjanjikan bantuan Jadup bagi korban gempa bumi tahun 2018 silam. Per jiwa mendapat jatah Rp 600 ribu selama dua bulan. Artinya, uang Jadup yang diterima sebesar Rp 10 ribu per hari per jiwa.

Tidak ada alasan bagi pemerintah pusat untuk tidak mencairkan bantuan Jadup tahap II di Mataram. Sebab kata Asnayati, permohonan bantuan dana Jadup tahap II yang disampaikan sesuai permintaan dari pemerintah pusat. Berdasarkan catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, total warga yang diajukan Dinsos Kota Mataram sebanyak 12.064 kepala keluarga (KK) atau 41.860 jiwa.

“Memang ada perintahnya saat itu. Kita usulkan kalau gak salah 12 ribu lebih KK. Udah lama soalnya,” ujar pemerempuan berjilbab itu.

Namun, bantuan uang Jadup tahap II tahun 2020 diproritaskan bagi korban gempa bumi di wilayah kabupaten yang belum sama sekali menerima bantuan Jadup. Seperti, di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ini berdasarkan surat Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, pada 23 Juli 2020.

Terkait kabar penyaluran Jadup tahap II di Mataram, Asnayati enggan memberikan komentar panjang lebar. Dia mengatakan, bantuan Jadup di tahun 2020 diberikan kepada korban yang belum sama sekali menerim bantuan. “Itu yang belum sama sekali. Seperti di KLU,” ungkap dia.

Kota Mataram disebutnya sudah menerima bantuan Jadup tahap I bersama kabupaten lain di NTB. “Mataram kan sudah sama Lombok Barat, sama KSB (Kabupaten Sumbawa Barat),” tutur Asnayati.

Tahun 2019 lalu, korban gempa di Mataram sudah menerima bantuan Jadup tahap I. Bantuan diberikan kepada 7.000 jiwa lebih dengan masing-masing jiwa menerima Rp 600 ribu selama dua bulan. Anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat lebih dari Rp 4 miliar. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 507

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *