Tidak Lolos, Dana 1 Miliar Hangus
MATARAM – Pemerintah NTB bersama Provinsi Bali tengah menyiapkan diri mengikuti bidding atau penawaran menjadi tuan rumah PON tahun 2028 yang akan diputuskan April 2022 mendatang.
Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi menuturkan untuk mengikuti jadi calon tuan rumah NTB harus menyiapkan anggaran Rp 6 miliar dengan alokasi Rp 1 miliar untuk pendaftaran dan Rp 5 miliar dipergunakan sebagai dana jaminan jika nanti terpilih sebagai tuan rumah. Jika NTB terpilih maka uang itu akan digunakan KONI pusat untuk tim appraisal, konsultan dan lain lain. Mereka yang akan mensurvie di lokasi venue apa yang cocok dan lain-lainnya.
“Besok pimpinan dewan akan undang TAPD, Dikpora dan KONI untuk membicarakan ini secara serius,” ungkapnya, kemarin.
Kendati akan bergabung dengan Provinsi Bali tetapi untuk sementara waktu NTB juga harus menyiapkan utuh anggaran tersebut. Anggaran itu harus masuk dana prioritas. Meskipun nanti pada akhirnya akan patungan dengan Provinsi tetangga.
“Yang jelas kalau tidak dapat jadi tuan rumah maka Rp 1 miliar itu tentu hangus karena ini biaya pendaftaran,” sebutnya.
Mori mengakui, saat ini pusat sedang mempertimbangkan secara serius NTB dan Bali menjadi tuan rumah. Menurutnya, salah satu yang menjadi alasan prestasi dua provinsi pada hasil PON Papua belum lama ini, dimana Bali diurutan 5 dan NTB diurutan 9.
Mori mengatakan, suara yang juga keras menginginkan menjadi tuan rumah ialah Sumatra Utara dan Aceh. Untuk itu semua pihak diharapkan bisa saling bahu membahu. Penetuan bidding itu tidak saja soal teknis (aturan) justru sangat berpengaruh dari sisi politik. Urusan bidding ini tidak bisa ekslusif tapi semua pihak harus cawe cawe (bergerak). Kepala Daerah dan Dewan juga harus bersurat kepusat.
“Lobi politik jelas menentukan,” akuinya.
Selain itu, anggota DPR RI Dapil NTB juga diharapkan powernya untuk menyuarakan tujuan bersama itu kepada pemerintah pusat. “Mudahan gol. Saya optimis kita bisa jadi tuan rumah,” yakinnya.
Menjadi tuan rumah banyak hal yang akan didapatkan. Misalnya, kucuran puluhan miliar dana dari pusat untuk pembangunan infrstruktur penunjang Cabor olahraga.(jho)