PRAYA BARAT DAYA– Forum Silaturahmi Keluarga Ranggagata (FSKR) kembali menebar manfaat bagi masyarakat melalui kegiatan bakti sosial (baksos) pemeriksaan kesehatan dan terapi bekam gratis bagi warga Desa Ranggagata dan sekitarnya.
Bertempat di Bencingah Kantor Desa Ranggagata dan Pondok Pesantren H. Muhibbah Aik Ampat, kegiatan yang digelar Ahad (19/10/2025) ini menggandeng Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI). Sejumlah tenaga medis profesional, termasuk dokter spesialis anak asal Ranggagata, turut ambil bagian memberikan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
Layanan Kesehatan Langsung untuk Warga
Kegiatan baksos ini menjadi bagian dari program jangka panjang FSKR selama lima tahun terakhir, yang berfokus pada pelayanan sosial dan kesehatan berbasis gotong royong. Targetnya, sebanyak 200–300 warga menerima layanan pemeriksaan kesehatan gratis, serta 150 peserta menjalani terapi bekam.
Menariknya, seluruh tenaga medis yang terlibat merupakan putra-putri terbaik Desa Ranggagata yang kini telah menjadi profesional di berbagai bidang kesehatan.
Mereka di antaranya, Prof. Dr. dr. Renan Sukmawan, Sp.PJ, dokter spesialis jantung RS Harapan Kita Jakarta yang memberikan pencerahan tentang penyakit jantung. Ada juga dr. Dika, Sp.PD, dr. Dini, Biomed, dr. Wahida, Sp.N, drg. Nuzulia (Subhan Nur), dr. Hj. Asri (H. Mahsun), dr. Kartika (Sawab M), dr. Dananu, dr. Rinita (H. Awal), dan Iin Destia, S.Ars (Asminah). Serta sejumlah tenaga medis lainnya yang ikut berkontribusi tanpa pamrih.
Selain pemeriksaan kesehatan dan bekam, kegiatan ini juga dirangkai dengan edukasi gaya hidup sehat serta pengenalan manfaat terapi bekam sebagai bagian dari pengobatan tradisional yang sudah terbukti efektif.
Dibuka oleh Kadis Kesehatan Lombok Tengah
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Dr. H. Suardi, SKM., MPH, bersama jajaran pengurus FSKR.
Warga Ranggagata menyambut antusias kegiatan tersebut, bahkan sebagian besar telah mendaftar sejak jauh hari sebelum pelaksanaan.
Ketua FSKR, H. Maskur, S.Pd, menyampaikan bahwa baksos ini menjadi wujud nyata semangat kebersamaan dan kepedulian sosial keluarga besar Ranggagata.
“Kami ingin menunjukkan bahwa FSKR tidak hanya hadir dalam silaturahmi, tapi juga nyata dalam kontribusi sosial. Alhamdulillah, kami bisa merealisasikan program ini dengan dukungan BSMI, PBI, dan tenaga medis dari anak-anak Ranggagata sendiri,” ujarnya.
FSKR Siapkan Program Penghijauan
Tak hanya fokus pada kesehatan, FSKR juga menyiapkan program penghijauan dengan menanam 2.000 bibit pohon nangka di Desa Ranggagata pada pertengahan November 2025 mendatang.
Langkah ini diharapkan menjadi kontribusi nyata FSKR terhadap ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan di desa.
“Kami ingin warga Ranggagata tidak hanya sehat secara jasmani, tetapi juga hidup di lingkungan yang hijau dan produktif,” tambah H. Maskur.
Forum Silaturahmi Keluarga Ranggagata (FSKR) sendiri merupakan wadah kebersamaan keluarga besar Ranggagata yang terus berkomitmen mempererat silaturahmi sekaligus berkontribusi dalam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan masyarakat melalui berbagai program berkelanjutan. (dni)
