Oleh: Abdus Syukur
Saya sering melihat, bagaimana sebuah forum lahir dari niat baik yang sederhana. Biasanya dari obrolan ringan selepas Magrib, di berugak atau di warung kopi pinggir jalan.
Satu orang mulai cerita tentang kegiatan sosial, yang lain menimpali, lalu yang lain ikut menyambung. Dari situ muncul semangat — tanpa proposal, tanpa rapat resmi. Yang penting niatnya sama: ingin bermanfaat.
Forum itu seperti rumah tanpa dinding. Siapa pun boleh datang, semua diterima.
Tidak ada tanda tangan, tidak ada iuran wajib, tidak ada sekat. Yang penting ada rasa kebersamaan. Dan justru di situlah keindahannya: ringan, tulus, dan hidup.
Tapi ketika semangat itu tumbuh besar, forum mulai menghadapi kenyataan. Ada bantuan datang, ada donatur yang ingin menyalurkan lewat rekening, ada kerja sama yang perlu tanda tangan.
Lalu pertanyaan pun muncul: “Siapa yang tanda tangan? Atas nama siapa rekeningnya?” Forum mendadak kikuk. Bukan karena tidak jujur, tapi karena tidak punya wadah hukum.
Semua masih bergantung pada niat baik dan rasa percaya. Padahal, niat baik saja tidak cukup untuk menembus birokrasi. Sebagian lalu berpikir, “bagaimana kalau jadi ormas?” Itu langkah baik, tapi ormas juga punya tantangan sendiri.
Harus punya struktur, kepemimpinan, bahkan terkadang terseret urusan politik yang membuat gerakan sosial jadi kehilangan makna awalnya.
Maka muncul satu pilihan yang lebih tenang: mendirikan yayasan. Yayasan bukan sekadar bentuk hukum. Ia adalah rumah bagi semangat yang sudah kita rawat sejak lama.
Dengan yayasan, niat baik itu punya pijakan yang kuat. Bisa menerima bantuan resmi, bisa mengelola aset, bisa menandatangani kerja sama — tanpa mengorbankan keikhlasan.
Dan yang lebih penting, ketika pengurus berganti, semangatnya tidak ikut padam. Karena yayasan berdiri di atas aturan, bukan sekadar perasaan.
Namun, saya ijin mengingatkan: jangan sampai ruh forum hilang di dalam yayasan. Forum itu hati, yayasan itu tubuh.
Tanpa hati, tubuh hanya rangka. Tapi tanpa tubuh, hati pun tak bisa bergerak jauh. Keduanya harus hidup berdampingan. Forum menjaga kehangatan, yayasan menjaga keberlanjutan. Forum menyalakan api, yayasan menjaga agar api itu tetap menyala.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…” (QS. Al-Maidah: 2)
Ayat ini bukan hanya seruan moral, tapi juga pesan manajemen sosial.
Bahwa kerja kebaikan perlu sistem, perlu wadah, perlu tanggung jawab. Agar amal yang kecil bisa menjadi besar, dan yang besar bisa berumur panjang.
Karena pada akhirnya, yang kita bangun bukan sekadar organisasi — tapi jalan panjang kebaikan. Dan setiap jalan panjang butuh pijakan yang kuat, serta hati yang tetap hangat.
Forum itu hangat. Yayasan itu kuat. Dan bila keduanya bersatu, Insya Allah, keberkahan akan ikut tumbuh di dalamnya. Semoga. (*)
Keterangan Foto:
Abdus Syukur. (Foto: dokumen pribadi)