Kancho Soengging. (WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

LOBAR—Suport dan dukungan diberikan PT Dharma Lautan Utama (DLU) menyukseskan pelaksanaan Kejuaraan Dai Kyokushin Karate Indonesia (DKKI) pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) ke 8 di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dukungan itu berupa fasilitas transportasi atlet karateka DKKI yang mengikuti Fornas tersebut.

Founder & Chairman Dai Kyokushin Karate Indonesia Kancho Soengging mengapresiasi panitia Fornas mengelar kejuaraan itu dengan baik. Segala kebutuhan fasilitas atlet pun terpenuhi oleh pihak KORMI.

“Ini baru pertama saya lihat suasana pertandingannya hidup (hiporia). Penonton maupun pemain (atlet) tidak sekedar main. Ini yang kita cari pertadingan itu benar-benar hidup,” terang pria yang juga Komisaris & Owner Dharma Lautan Utama Holding Itu, saat diwawancarai di Gor Turida Mataram, Selasa (29/7).

Antusias para peserta mengikuti kejuaraan DKKI Fornas ini luar biasa. Bahkan pihaknya terpaksa membatasi keberangkatan peserta yang ikut FORNAS di beberapa daerah karena keterbatasan kuota peserta yang ditetapkan panitia.

“Semua peserta bagus semua, kita sampai susah mencari juara karena kami nilai semuanya juara. Tetapi harus satu yang keluar sebagai juara,” ucapnya.

KESERUAN: Suasana pelaksanaan Kejuaraan DKKI Fornas ke 8 NTB di Gor Turide Mataram, Selasa (29/7).(WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

Hal ini sesuai dengan tagline Fornas NTB menang kalah tetap senang. “Walaupun tak punya uang tetap senang,” selorohnya.

Senada juga disampaikan Ketua Umum Dai Kyokushin Karate Indonesia Senpai Tunggul Aryo W. Ia menilai masuknya cabang olahraga DKKI ini dalam Fornas menjadi sejarah. Karena perguruan baru berdiri di tahun 2022 dan mendaftar di KORMI pada 2023 lalu.

“Alhamdulillah di 2025 kami sudah mengikuti FORNAS sebagai salah satu INORGA KORMI anggota tetap,” ungkapnya didampingi Ketua Dewan Guru Dai Kyokushin Karate Indonesia Shihan M. Mahmoed.

Pihaknya berharap kuota untuk peserta bisa ditambah pada pelaksanaan Fornas ke 9 nantinya. Karena keterbatasan anggaran KORMI beberapa daerah membuat pihaknya terpaksa membatasi akomodasi keberangkatan para atlet karateka dari berbagai daerah. Padahal antusias para karateka daerah mengikuti kejuaraan tersebut sangat tinggi. Terlebih dengan jumlah 18 kelas yang digelar dengan diikuti 162 karateka dari 10 provinsi di Indonesia, harusnya bisa lebih besar.

“Tapi memang karena keterbatasan dana KORMI masing-masing daerah tentu kami harus membatasi kuota yang harus di berangkatkan (FORNAS),” ungkapnya.

Keberadaan DKKI sendiri tersebar di 15 Provinsi dengan 98 Dojo serta hampir 5000 anggota karateka yang aktif.

“Harapan kami untuk Fornas mendatang FORMI bisa mengakomodir keinginan minat dari para karateka untuk berangkat,” pungkasnya.(win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *