PRAYA – Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani bicara keras terkait data pasien covid-19 untuk Lombok Tengah. Tak main-main, danrem juga membeberkan kecurigaannya kepada oknum tenaga kesehatan yang mempermainkan data pasien covid-19 untuk memperoleh rupiah. Hal ini diungkapkan danrem di hadapan sejumlah pejabat teras pemkab saat kegiatan di Kecamatan Jonggat, pekan lalu.
“Ada masyarakat meninggal kecelakaan tabrakan, di-swab jenazahnya kemudian positif. Logikanya jenazah udah beberapa jam pasti ya pasti positif hasilnya,” ungkapnya tegas.
“Kemudian ada yang meninggal sakit jantung, gula meninggal juga dinyatakan positif,” sambungnya.
Danrem mengatakan, untuk itu petugas kesehatan harus lebih teliti dan harus segera dikoreksi. Hal ini mengingat pihaknya selaku TNI dan juga kemudian Polri sedikit agak curiga kepada oknum-oknum nakes yang dengan sengaja memainkan data pasien Covid. Pasalnya, ada dana pasien Covid-19 yang diklaim menyerap dana BPJS dan lainnya.
“Kalaupun kecelakaan di-covidkan? Saya bersama Kapolda tidak akan mentoleransi hal tersebut dan juga gubernur, karena tidak boleh mengambil keuntungan di masa pandemi. Kita yang jungkir balik TNI, polri, gubernur, bupati, camat kades dan yang duduk manis di kursi klaim data pasien dan cair,” sentilnya yang diarahkan ke Plt Dikes Loteng.
Atas persoalan ini, pihaknya sedang mendalami. Bahkan jika benar mendapatkan bukti permainan data tersebut, maka akan ditindaklanjuti secara tegas.
Kemudian semua klaim pasien harus murni Covid-19 dan bukan dibuat-buat. Mengingat Case Fatality Rate paling tinggi di Lombok Tengah dan paling rendah Lombok Timur.
“Saya memiliki rapor semua daerah baik dari dandim dan kapolres bagaimana penanganan Covid-19-nya, adapun masyarakat NTB 40 persen di Lombok Timur namun paling rendah angka kematiannya karena benar-benar serius dalam penerapannya,” tegasnya.
Kata danrem, harusnya Lombok Tengah belajar atau study banding ke bupati dan dinas Lombok Timur. Bahkan, dandim se- NTB sudah diberikan pemaparan oleh Dandim Lombok Timur bagaimana strateginnya.
“Mohon maaf saya buka, tapi semua ini karena saya sayang kepada bapak dan masyarakat Lombok Tengah,” katanya tegas lagi.(tim)
Saya adalah orang yang menangani pasien meninggal di Lombok Tengah. Saya menantang Danrem pembohong dan penipu ini ajak berdebat, karena selama ini dari semua pasien covid yang meninggal yang saya terima tidak ada satupun yang meninggal karena kecelakaan. Dan tidak ada pasien kecelakaan yang di covidkan kemudian meninggal di Lombok Tengah. Kalau ada yang mengenal pembohong ini tolong hubungi saya Jalalulhadi di RSUD Praya bagian pemulasaran Jenazah Covid 19. Saya dari awal pemulasaran tidak pernah menemukan pasien kecelakaan kemudian covid dan meninggal.