LOBAR—Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar), Hj Nurhidayah dan Imam Kafali (DAFA) cukup menguasai debat Pilbup perdana, Sabtu (19/10) malam.
Palson nomor urut dua itu mampu menjawab berbagai pertanyaan yang ditujukan kepada mereka. Kedua putra putri asli Lobar itu berkomitmen menciptakan jalan baru di semua lini pembangunan daerah. Terutama di sektor Pariwisata yang menjadi kantor terbesar sumber pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami memang menitik beratkan pembangunan kedepan itu disektor pariwisata. Pariwisata ini penyumbang PAD terbesar di Lobar,” terang Hj Nurhidayah.
Mantan Ketua DPRD Lobar itu menilai jika sektor pariwisata digarap dengan baik akan berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab akan banyak menyerap kebutuhan dari sektor pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan hingga tenaga kerja.
Bahkan untuk memfokuskan program pengembangan pariwisata Lobar, Cabup Lobar Hj Nurhidayah berjanji mengalokasikan 10 persen dari hasil PAD untuk pengembangan pariwisata.
“Kami prinsipnya uang rakyat harus kembali ke rakyat,” tegasnya.
Tak hanya itu, pasangan dengan tagline Jalan Baru itu, akan mengambalikan kejayaan Senggigi menjadi ikon Pariwisata NTB. Sebab kondisi Senggigi yang tampak mundur membuat pemasukan PAD berkurang. Sehingga 10 persen tersebut akan dikembalikan untuk pengelolaan pariwisata. Baik untuk perbaikan infrastruktur, mengadakan pelatihan pelaku wisata dan UMKM, termasuk pengelolaan sampah Senggigi.
“Jadi PAD dari sektor pariwisata tidak pernah terserap 100 persen. Kami ingin meningkatkan pariwisata kita bangkit,” katanya.
Multiplayer efek dari berkembanganya pariwisata akan membuat perekonomian meningkat. Sehingga membantu penentasan kemiskinan di Lobar.
Politisi asal Gunungsari ini menyebutkan, langkah ini sudah dengan dia membuat buku yang berjudul Jalan Baru Pariwisata Lombok Barat. Di sisi lain, pada momen yang sama Calon Wakil Bupati Lombok Barat Imam Kafali memamerkan buku tersebut.
“Buku Jalan Baru Pariwisata ini sebagai peta jalan untuk membangun pariwisata Lombok Barat ke depan,” imbuhnya.
Seluruh produk pelaku UMKM juga akan dihidupkan. Politisi perempuan itu berkomitmen untuk membawa semua produk UMKM bisa masuk ke hotel-hotel.
“Hasil UMKM selain masuk ke hotel, kami juta ingin masukan ke rumah makan,” tegasnya.
Menurut Dayah, untuk menekan angka pengangguran mencapai 108 ribu atau sebesar 13,6 persen persen tersebut bisa ditekan dengan menghidupkan pelaku usaha menengah kecil masyarakat (UMKM).
“Jadi jalan baru pariwisata yang dimaksud ialah menghidupkan kembali UMKM agar dapat berperan dalam ekosistem ekonomi pariwisata. Jadi kami berkomitmen menghidupkan Senggigi jadi ikon pariwisata NTB,” tandasnya. (win)