Pernah Satu Kampus dengan Ustadz Abdul Somad
Menjadi imam salat di masjid dirasa beragam manfaat, demikian juga dengan hal menarik. Seperti ini dirasakan salah satu imam masjid di Kabupaten Lombok Utara, Dr. Zaki Abdillah namanya.
AHMAD ROHADI-LOMBOK UTARA
MENJADI imam salat di masjid maupun di musala bukan perkara mudah. Mungkin sepintas jika ada melihat tentu cukup sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja.
Tapi di balik itu semua, memiliki tanggungjawab besar dengan sang pencipta. Oleh karena itu, kaum muslimin yang memiliki kemampuan dari sejumlah aspek syarat menjadi Imam pun tidak boleh menolak ketika diberikan amanah.
“Ketika masyarakat mendaulat sebagai imam, maka itu amanah yang berat,” ungkap imam Masjid Baiturrahim Tanjung, Dr.Zaki Abdillah.
Pria kelahiran Papak 31 Desember 1976 ini mengakui, banyak hal yang perlu dilihat untuk menjadi pemimpin dalam salat di antaranya memiliki bacaan Alquran yang fashih, kedua merupakan orang yang Faqih atau memiliki pemahaman lebih dalam ilmu agama, dan orang tersebut baik akhlaknya. Hal ini pun tidak serta merta dinilai oleh pribadi sendiri saja, namun mendapat penilaian langsung masyarakat.
Menjadi imam salat menariknya kata Zaki, bisa berbaur dengan semua pihak dengan latar belakang yang berbeda, ekonomi, sosial dan lainnya.
“Menjadi Imam kita bisa memimpin sujud, ruku’ dalam salat. Entah itu dari pejabat tinggi negara presiden, atau lainnya,” tuturnya.
Dr Zaki menceritakan, menjadi imam salat pertama kali dirasakan sejak duduk di bangku madrasah Tsanawiyah (MTs) kala itu mengenyam pendidikan di Pondok Kafu, Desa Samaguna, Kecamatan Tanjung tahun 1993. Dari sana katanya sudah mulai mengimami imam salat lima waktu baik dari Masjid hingga Musala yang ada di kampung halamannya. Semua itu atas dorongan para jamaah.
Dalam perjalanan hidupnya, Dr.Zaki pun pernah melanjutkan study perguruan tinggi ke Mesir untuk mengambil S1 Hukum Syariah, usai dari Mesir Dr.Zaki pun melanjutkan pendidikan Magister hingga Doktor di Malaysia tepatnya di Universitas Kebangsaan Malaysia. Saat itu, Dr.Zaki pun satu tingkatan dengan dai Kondang Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sementara, menyambut bulan Ramadan saat ini pun Dr.Zaki kerap keliling untuk melaksanakan dakwah safari ramadan, dia menilai momentum Ramadan penting sekali untuk dimanfaatkan dengan baik, tanpa menyiapkan waktu sedikit pun untuk melaksanakan Ibadah. Dimana menurutnya, Ramadan menjadi bulan pendidikan dan pelatihan, momentum latihan dimaksud yakni melatih kesabaran dari hawa nafsu lapar, dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
“Disamping itu juga penting untuk melatih kejujuran,” katanya. (bersambung)