Muhali. (WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

LOBAR—Rencana Bupati Lombok Barat (Lobar) mengurangi 30 persen pegawai RSUD Tripat Gerung menjadi sorotan DPRD Lobar. Meski alasan pengurangan itu untuk efisiensi anggaran. Namun dewan meingingatkan jangan sampai kebijakan itu menjadi blunder. Terlebih pelayanan kesehatan di Kabupaten Lobar masih perlu mendapat perhatian. Mulai dari SDM maupun hal-hal tehnis yang perlu diperbaiki oleh Rumah Sakit Plat merah itu.

“Wacana akan merumahkan sekitar 30 persen pegawai di RSUD Tripat, ini kabar baru bagi kami. Tapi Bupati harus berhati-hati, jangan sampai di tengah hajat kita mengurangi pengangguran, justru akan menambah pengangguran,” kata Ketua Komisi IV DPRD Lobar, Muhali, Kamis (7/8).

Meski politisi PPP itu mendukung langkah bupati untuk iklim kerja yang bagus. Namun jangan sampai menjadi keputusan keliru atau blunder. Karena kebijakan itu akan berdampak hajat orang banyak. Tentu harus ada solusi yang disiapkan sebelum kebijakan itu diambil.

“Kalau kemudian nanti tenaga honorer di kurangi atau dirumahkan, ada yang punya anak istri, akan ada orang yang perlu dibiayai, lalu apa langkah atau solusi yang disiapkan ? Jangan sampai menjadi masalah, kan kita tahu gaji tenaga honorer tidak seberapa, tetapi itu adalah tugas pengabdian juga. Harus dikaji lebih dalam lagi soal ini,” tegasnyanya.

Pihaknya pun berencana memanggil dinas terkait atas rancana itu. Ingin mendengarkan langsung informasi tersebut dan alasannya.

“Kami juga akan sampaikan ke jajaran Komisi IV untuk menjadi perhatian serius dan tentunya mencari solusi bersama. Di sektor kesehatan ini kita akui kita masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan,” imbuhnya.

Sebab, Komisi IV DPRD Lobar, melihat kondisi Lobar saat ini masih kekurangan tenaga, khususnya tengaa medis seperti Apoteker. Terbukti dengan antrean di dua rumah sakit milik Pemda.

“Itu karena tenaga yang kurang. Kesimpulannya, itu butuh tenaga tambahan, kalau justru kemudian dikurangi, perlu dikaji, dan alasannya apa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Lobar Lalu Ahmad Zaini mengancam akan mengganti manajemen RSUD Tripat jika tidak mampu mengurangi jumlah pegawai hingga 30 persen. Pernyataan tegas tersebut disampaikan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Tripat, Senin (4/8) lalu.

“Saya berikan targetkan sampai Desember 2025 harus dikurangi pegawainya sampai 30 persen. Kalau tidak diindahkan, saya akan ganti manajemen RSUD Tripat,” tegasnya saat sidak tersebut.

Menagapi itu, Wakil Direktur Umum, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (SDM) BLUD RSUD Tripat, Hj. Erni Suryana, menyampaikan pihaknya akan menelaah hal tersebut. Kemudian akan melaporkannya ke Bupati Lobar.

“Kami sedang telaah terlebih dahulu terkait pengurangan pegawai RSUD Tripat. Nanti hasil telaah tersebut kita laporkan kepada Bupati Lobar, ” Ucapnya.

Untuk diketahui, jumlah pegawai RSUD Tripat saat ini sebanyak 854 orang, itu termasuk dokter, perawat, tukang parkir, Office Boy (OB) dan juga tenaga administrasi. Pun sejauh ini pihaknya belum mengetahui berapa orang yang nantinya akan dirumahkan.

“Kalau tenaga teknis tetap dipertahankan. Namun yang dimaksud pak Bupati Lobar tenaga non teknis seperti tenaga administrasi dan lain sebagainya,” pungkasnya.(win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *