LOBAR—Panitia Seleksi Terbuka 10 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) telah mengumumkan hasil tiga besar nama yang lolos seleksi akhir, Jumat (15/8). Pengumuman itu disampaikan melalui situs resmi BKDPSDM Lombok Barat.
“Sebelum Jumatan itu kita umumkan,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Lobar, Jamaludin.
Hasil tiga besar nama itu sudah disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Lobar. Selanjutnya kepala daerah akan kembali menguji tiga nama besar itu setelah memperoleh rekomendasi Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Nanti setelah mendapatkan rekom dari BKN, sebelum pelantikan (pak Bupati akan menguji lagi secara langsung),” pungkasnya.
Di pengumuman itu tiga nama besar yang lolos ditulis sesuai deretan abjad terdiri dari jabatan Staf Ahli bidang SDM diantaranya Mutmainnah, H Rizky Bani Adam dan H Subardi. Kemudian posisi Kepala Dinas Koperasi dan UKM ada nama Baiq Mustika Dwi Adni, Fathurrahman, dan Hairuddin. Jabatan Kasatpol PP terdiri dari Abdurrahman, Baiq Ary Suyatmi dan I Ketut Rauh. Pada posisi jabatan Kepala Bappeda ada nama Deny Arif Nugroho, H. Nanda Kurniawan dan Yulinda Irmayani. Beralih ke jabatan Kepala Dinas Perindustrian da Perdagangan (Perindag) ada nama H Bagus Dwipayana, Lalu Agha Farabi, dan Yulinda Irmayani. Posisi jabatan Kepala Dislutkan ada Baiq Mustika Dwi Adni, Lalu Agus Taopik Wiryana dan Lalu M Fauzi. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, ada nama Afgan Kusumanegara, Erni Suryana, dan Iswarta Mahmuluddin. Pada posisi Kadis Lingkungan Hidup, ada nama Iswarta Mahmuluddin, M Busyairi, dan H Nanda Kurniawan. Pada posisi Kadis Kesehatan hanya isi dua nama yang Erni Suryana, dan Zulkifli. Terakhir, Kepala Dukcapil ada nama Fathurrahman, I Ketut Rauh dan Lalu Tajuddin.
Bupati Lobar H Lalu Ahmad Zaini membenarkan sudah menerima nama tiga besar hasil seleksi terbuka calon kepala OPD atau JPTP. Selanjutnya ia akan meminta rekomendasi ke BKN terkait persetujuan nama-nama tiga besar ini.
“Barulah saya akan Pansel (tes) khusus. Jangan sampai nanti setelah saya pansel khusus ternyata nama yang lulus itu tidak mendapatkan rekomendasi dari BKN,” terang pria yang akrab disapa LAZ itu.
Menurutnya BKN akan menganalisa tiga besar itu apakah jabatan dengan latar belang pendidikan dan lainnya sesuai. LAZ memastikan proses pencocokan itu tidak akan memakan waktu lama. Barulah setelah itu ia akan melakukan tes hasil seleksi terbuka untuk menentukan satu nama yang menempati jabatan kepala OPD.
“Awalnya saya mau tes langsung, namun butuh persetujuan dari BKN juga,” ucapnya.
Terkait merger OPD di tengah seleksi terbuka JPTP itu, LAZ sudah memikirkannya. Bahkan ia akan mensortir lagi kepala OPD yang mengisi dengan hasil Pansel itu. LAZ tegas mengatakan kepala OPD yang lama belum tentu bisa bertahan di jabatan itu karena nantinya tergantung hasil rangkingnya.
“Kalau pejabat baru hasilnya bagus, maka otomatis pejabat lama akan diambil slotnya,” ujarnya.
“Semua tidak ada jaminannya, yang lama juga bisa bertahan bisa jadi juga tidak,” pungkasnya.(win)