LOBAR— Segala upaya dilakukan keluarga Brigadir Esco Faska Rely untuk mencari kebenaran penyebab meninggalnya sang polisi. Sehari setelah mendatangi Polres Lombok Barat (Lobar), keluarga Esco menemui pengacara Dr Lalu Anto Hariawan di kediaman di salah satu Perumahan di Desa Bagek Polak Kecamatan Labuapi, Kamis (4/9). Karena sang Pangacara bersama enam orang tim advokatnya bersedia sukarela memberikan bantuan hukum untuk menguak kebenaran penyebab kematian sang polisi.
Saat pertemuan itu pihak keluarga Esco menceritakan berbagai kronologi kejanggalan meninggalnya Esco Kepada Anton dan 6 pengacara lainnya.
“Karena kita yakin dengan reputasi dan trek record Miq Anton. Sehingga kami sangat percaya,” terang Ayah Esco Syamsul Herawadi.
Keluarga Esco hanya menginginkan keadilan atas nasib tragis yang dialami Esco. Termasuk hukuman yang setimpal diterima jika pelaku yang terbukti melakukan dugaan pembunuhan itu.
“Harus mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya. Kami berharap pelakunya segera diketahui,” timbal Gunawan pihak keluarga Esco.
Menurutnya pasca waktu duka selama 9 hari setelah pemakaman Esco, kini keluarga fokus mencari keadilan. Terlebih serentet kejangalan yang ditemukan atas hasil visum jenasah korban. Semakin menguatkan kecurigaan keluarga bahwa sang polisi dibunuh bukan bunuh diri.
“Kalau pihak aparat (kepolisian) memerlukan saksi dan lainya untuk kenguatkan penyelidikan, kami keluarga siap membantu,” tegasnya.
Kedua orang tua Esco sudah menyerahkan penanganan kasus dugaan pembunuhan itu kepada DR Lalu Anton Hariawan dan Patners. Surat Kuasa Khusus (SKK) juga sudah dibuat.
Dr Lalu Anton Hariawan mengatakan ia bersama 6 orang advokat siap mencari keadilan atas meninggalnya Brigadir Esco.
“Kami siap membantu keluarga korban dalam mencari keadilan,” tegas Anton.
Ia menganggap, adanya luka benda tubul di jenasah korban seperti diberitakan media sesuai hasil visum jenasah, sudah memenuhi unsur dugaan tindak pidana.
“Kami minta dinaikan status penangananya ketingkat penyidikan. Karena perbuatan melawan hukumnya untuk bukti permulaanya sudah jelas, kami minta penyidik segera melakukan gelar perkara,” tegas pria yang baru menerima gelar Doktor itu.
Tak sampai itu saja, Anton akan meminta pihak penyidik untuk mengekstrak seluruh handphone orang dekat korban. Termasuk teman maupun orang disekitar penemuan jenasah korban.
“Jadi semua disita dan dilakukan ekstrak semua, siapa yang terakhir kali yang komunikasi dengan almarhum. Dan siapa saja orang yang mengetahui tindak pidana tetapi tidak melapor kami minta juga untuk ditindak tegas,” pungkasnya.(win)