BRINDA NTB Tinjau lapangan. (ist)

MATARAM – Dalam pengembangaan teknologi pengolahan lindi yakni cairan limbah dari TPA Kebon Kongok Lombok Barat menjadi sumber energi, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Energi, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mataram, dan Institut Pertanian Bogor.

Saat melakukan peninjauan ke TPA Kebon Kongok, Kepala BRIDA NTB I Putu Gede Aryadi menjelaskan bahwa dalam mengatasi pencemaran lingkungan sekitar program ini bisa menjadi solusi.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa dalam produksi standar 50 meter kubik hingga 100 meter kubik, sebanyak 200 rumah tangga bisa menggunakan gas hasil olahan.

“Dari standar produksi, kalo ini berhasil maka sebanyak 200 rumah tangga bisa menikmati gas hasil olahan tersebut dan kita akan salurkan untuk masyarakat sekitar yang terdampak dulu,” ungkapnya.

Program ini selain berkolaborasi dengan Universitas Mataram (Unram), Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Yayasan Rumah Energi, juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

“Ini bisa jadi terobosan besar dan dari limbah yang selama ini menjadi penyebab pencemaran lingkungan, kita bisa ubah menjadi energi bersih dan bermanfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelas Aryadi pada selasa (30/9/2025).

Kepala BRIDA NTB menerangkan bahwa adapun residu dari proses penyulingan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair untuk pertanian dan perikanan.

“Hasil Gas ini punya daya bakar tinggi. Kami sedang uji coba, kalau berhasil nantinya akan kita distribusikan ke rumah warga sekitar TPA Kebon Kongok,” tandasnya.

Lebih lanjut, BRIDA NTB juga mengintegrasikan teknologi Internet of Things dalam sistem pemantauan produksi gas serta dilengkapi sensor tekanan dan aliran yang terhubung ke internet sehingga masyarakat dan peneliti dapat memantau kondisi tekanan reaktor secara real-time. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *