MATARAM – Pemerintah pusat akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dalam waktu dekat ini. BLT akan cair dengan pemberian berupa minyak goreng senilai Rp 300 ribu. Tujuannya,
pemerintah meringankan beban masyarakat dampak langka dan mahalnya harga jual minyak goreng. Hal ini dipicu melonjaknya harga minyak sawit di pasar internasional.
Pemerintah provinsi NTB melalui Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dr. Asanun Khalik mengaku belum mendapatkan petunjuk dari pemerintah pusat terkait data yang akan digunakan. Hal itu disampaikan karena dalam info yang dia dengar, penerima BLT ini merupakan pedagang kaki lima (PKL) gorengan dan penerima BPNT.
“Saya belum mendapatkan petunjuk dari pusat,” terang AK sapaan akrabnya, Selasa, (5/4/2022).
AK juga menyampaikan, soal pemilihan data yang menjadi kewenangan pusat karena semua menjadi kewenangan pusat termaksud angka pedagang gorengan di NTB. Dia sendiri tidak mengetahui berapa jumlahnya.
“Pedagang gorengan siapa yang memberikan data kepada pusat, belum ada petunjuknya juga,” tegasnya.
Akhsanul Khalik mengatakan, pada prinsipnya di NTB begitu ada petunjuk dari kememterian pihaknya akan segera menggunakan perangkat yang ada di daerah untuk mendukung pelaksanan program itu.
“Kalaupun ini dari Kementerian Sosial kita tentu akan menggunakan perangkat kita,” jelasnya
Untuk diketahui, data keluarga penerima manfaat bantuan langsung tunai (BLT) di NTB 188.117 KPM dan penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) sebanyak 454.420 KPM, sementara penerima program keluarga harapan (PKH) sebanyak 310.623 KPM. Bahkan DTKS NTB per Februari 2022 sebanyak 3.412.385 jiwa.(rif)