MATARAM – Dukungan partai politik ke pasangan calon (Paslon) nampaknya tidak menjamin mesin partai akan all out dalam memenangkan calon kepala daerah yang diusung. Mesin partai bisa bergerak jika didukung “logistik” kuat. PPP mengumpamakan, jika logistik seperti mesin kendaraan yang butuh bensin, yang mana harus terisi penuh.
“Ndak ada apa-apanya, bagaimana mau bergerak,” kata Ketua DPW PPP NTB, Muzihir di Mataram, Rabu (21/08).
Muzihir tidak menampik jika pihaknya bersama pimpinan partai koalisi Iqbal – Dinda telah melangsungkan pertemuan jelang pendaftaran pada akhir Agustus ini. Pertemuan itu sekaligus menjawab komplain PPP yang belakangan menilai tim Iqbal – Dinda lamban menjalin koordinasi dengan Parpol pengusung.
“Kita sudah pertemuan tadi malam (Senin malam). Seandainya tidak ada pertemuan, kita melitik (bermanuver, Red),” selorohnya.
Muzihir enggan mengaku jika PPP belum diperhatikan Iqbal – Dinda dalam kontek pemenangan. Ia berdalih belum.
“(Tidak diperhatikan?) Kan belum,” kelitnya.
Namun demikian PPP tidak menampik mesin partai akan jalan jika difasilitasi.
“Nah itu (butuh mesin). PPP dikasih bensinya full ngebut ngegas,” katanya.
Sementara itu pihaknya pun tidak menampik jika ada kader PPP condong ke calon selain Iqbal – Dinda. Katanya, mereka yang mendukung calon lain itu bukan siapa siapa di internal PPP. Ia meyakini tidak akan ada yang mau mendengarkan.
“Boleh dia ngomong ke siapa-siapa tapi kalau ndak jadi apa-apa siapa mau dengar. Kecuali dia ketua DPC, Wakil Ketua DPRD baru (didengar masyarakat,” katanya.
Terhadap kader demikian, Muzihir tidak ambil pusing. Meski pihaknya tetap menekankan kepada kader untuk manut terhadap perintah partai.
“Udah kita tekankan khusus tapi bagi orang yang tidak punya kaitan, ndak ada yang diharapakan memang agak susah,” ujarnya.
Ia mencontohkan Ketua Bappilu PPP Kabupaten Bima, Maaruf Sabdam, yang menyatakan dukungan ke Zul – Uhel. Katanya dia, bersangkutan bukan siapa-siapa lagi di PPP. Dia tidak lagi terpilih sebagai anggota DPRD setempat periode 2024-2029.
“Dia ndak jadi DPRD hari ini. Saya mau pecat juga ndak ada manfaatnya. Merusak SK saja. Itu kader kadaluarsa,” katanya.
Sama halnya dengan Ketua DPC PPP KLU, Narsudin. Dirinya tidak bisa melarang arah dukungannya ke Rohmi – Firin, mengingat Narsudin merupakan Ketua Pemuda NWDI KLU.
“Sama dengan di KLU. Dia Ketua Pemuda NWDI. Dia mau terap di Rohmi apa mau dibilang,” ujarnya.
Muzihir menegaskan pihaknya akan tetap berjuang dalam pemenangan Iqbal-Dinda. Hanya saja saat ini belum mulai dilakukannya.
“Cuma kita belum jalan,” pungkasnya. (jho)