KLU—Bawaslu Kabupaten Lombok Tengah (KLU) melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak delapan guru yang diduga melakukan aktifitas kampanye di sekolah dengan memvideokan diri mereka dan viral di media sosial.

Anggota Komisioner Bawaslu Lombok Utara, Dr.Suliadi menyampaikan, kemarin (10/10) pihaknya langsung mendatangi lokasi tempat kejadian dan menemui para guru yang terlibat untuk dimintai keterangan.

“Ada delapan orang di video itu,” sebutnya.

Dalam video yang beredar itu diduga para guru memperlihatkan dukungannya kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, Muchsin-Juniadi (MJA). Mereka dengan kompak menyebut nomor urut dan nama pasangan secara kompak lalu bertakbir.

“Lokasinya ada di Senaru Kecamatan Bayan disalah satu sekolah madrasah,” terang Ketua Bawaslu Deni Hartawan, kemarin.

Deni menerangkan dari hasil pemeriksaan para guru itu telah mengakui bahwa mereka berperan aktif dalam proses pembuatan video yang kemudian diunggah ke media sosial. Pemeriksaan sudah dilakukan kini tengah proses apakah masuk unsur atau tidak.

“Mereka secara sadar telah mengakui bahwa memang mereka yang membuat video itu,” katanya.

Dijelaskan bahwa Bawaslu tentu memproses persoalan ini lebih jauh. Pihaknya sedang mengumpulkan bukti tambahan untuk memastikan ada tidaknya unsur pelanggaran dalam video yang beredar. Jika ditemukan bukti yang cukup kuat, kasus ini akan diproses lebih lanjut dan diserahkan kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dalam waktu 1×24 jam untuk diproses sesuai aturan.

“Kemungkinan akan dijadikan temuan dan akan geser ke Gakkumdu dalam 1x 24 jam,” jelasnya.

Hal ini memicu kekhawatiran dan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai netralitas tenaga pendidik dalam proses pemilu. Ia juga menekankan bahwa jika hasil penyelidikan menunjukkan adanya pelanggaran, maka kasus tersebut akan diplenokan oleh Bawaslu untuk menetapkan langkah hukum selanjutnya.

“Kami masih dalam proses melakukan pleno, tetapi berdasarkan peristiwa dan pengakuan dari para guru, penyelidikan akan terus dilakukan hingga semua data terkumpul,” tutupnya.(dhe) 

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *