LOBAR—Aplikasi absesin pegawai Pemkab Lombok Barat (Lobar) “Sihawa” sempat diretas, Rabu (13/8). Aplikasi itu sempat dirubah mejadi situs judi Online asal Thailand. Kondisi itu membuat para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Lobar tidak bisa melakukan absensi kedatangan maupun apel.
Dari pantauan media kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.30 wita. Para pegawai yang hendak mengakses aplikasi itu justru masuk dalam laman situs judi online. Sehingga sebagian pegawai tidak dapat melakukan absensi hari itu.
“Biasanya jam 7 pagi muncul di aplikasi itu untuk halaman kedatangan, kemudian jam 7.30 halaman apel. Tapi tadi tidak muncul,” terang Zuhaidi salah satu ASN Lobar.
Pria yang bertugas di Sekretariat DPRD Lobar itu awalnya khawatir dampak tidak bisa absensi berpengaruh pada pemotongan Tunjangan Tambahan Pegawai (TPP). Namun kondisi itu dialami juga oleh pegawai Pemkab Lobar yang lainnya. Sehingga sudah disampaikan kepada pihak Sekretariat dan diteruskan kepada Diskominfo.
Edaran untuk hari itu tidak dilakukan absensi online digantikan menggunakan manual.
“Sudah ada tadi edarannya dari Kominfo,” bebernya.
Selain itu, diedaran itu juga menerangkan untuk beberapa OPD dilakukan perubaha titik absensi yang awalnya di kantor masing-masing berpinda di Depan Kantor Bupati Lobar. Bersamaan saat apel pagi.
“Semua pegawai di Sekretariat Pemda, Sekretariat Dewan, Diskominfotik, BKDPSDM, BPKAD,Bappeda bahwa aplikasi SiHawa hanya bisa dilakukan di lokasi Apel depan Lobi Bupati Lobar. Diluar radius itu tidak bisa,” ungkapnya membaca edaran.
Menurunya permakluman yang disampaikan Diskominfotik itu memberikan kelongaran untuk hari itu. Pegawai tinggal mengupload Kondisi eror itu ke aplikasi Sihawa. Kemudian melakukan absensi manual untuk menjadi bukti kehadiran.
“Jadi tidak ada pemotongan TPP,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfotik Lobar, Sumirah Attundaki mengakui aplikasi Sihawa sempat diretas. Namun sudah berhasil dipulihkan.
“Iya dihack tadi pagi, tetapi sudah selesai pemulihan. Cuma setengah jam saja tadi sampai jam 8 pagi,” ungkapnya.
Para pegawai hari ini tidak bisa melakukan absensi. Menurutnya surat permakluman antas kondisi itu sudah disampaikan pihaknya kepada seluruh OPD lingkup Pemkab Lobar.
“Ini pertama kali kita di hack,” ucapnya.
Menurutnya kondisi dialami itu masuk force majeure atau Kahar. Sesuai dengan peraturan bupati, kondisi itu membuat absensi bisa digantikan dengan surat atau manual. Serta tidak ada pemotongan TPP.
“Tapi kini sudah bisa kembali dipergunakan (aplikasinya),” ucapnya.
Saat disinggung terkait sistem keamanan aplikasi, Sumirah mengaku sudah ada memiliki. Bahkan pihaknya menggunakan pusat data nasional untuk menjaga data pegawai.
“Jadi pengamanan langsung kewenangan pusat, kita juga menginstal beberapa tools untuk keamanan,” akunya.(win)