DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA GROUP MENCEMASKAN: Kondisi air di Aiq Bone Desa Aik Bukaq, kemarin.

PRAYA-Kondisi sumber mata air yang dikelola perusahaan daerah air minum (PDAM) Lombok Tengah mencemaskan. Semua sumber mata air menyusut. Demikian juga di bak penampung terlhat nyaris ludes.

Direktur Umum PDAM Lombok Tengah, H Sahim langsung turun ke lapangan melihat kembali sumber mata air dan bak penampung air. Dia menjelaskan kepada media, bahwa saat ini ancaman serius untuk pelanggan PDAM. Untuk itu, pemerintah diharap bisa memberikan solusi.

“Tahun ini terparah selama kami berada di PDAM. Biasanya tidak pernah sampai seperti ini penyusutan. Tahun 2015 yang kami anggap parah, ini justru lebih parah,” katanya kepada media, kemarin.

Sahim mengatakan, hasil peninjauan di lapangan. Sumber mata air Aiq Bone Desa Aik Bukaq sekarang posisi 40 liter perdetik. Sementara  idelanya, 70 liter perdetik. Namun sekarang setiap hari menurun. “Di lokasi ini tidak pernah hujan besar. Paling gerimis,” ceritanya.

Sahim menambahkan, jika dalam waktu dekat tak ada hujan. Maka ancaman ini cukup serius bagi warga Lombok Tengah khususnya pelanggan PDAM. “Kami sedang pikirkan solusinya. Ada beberapa langkah akan kita lakukan tahun ini juga. Semoga bisa menormalkan kembali nanti,” harapnya.

Ditambahkan Sahim, untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan PDAM. Petugas melakukan rekayasa dengan menggilir aliran air. Namun banyak juga wilayah yang punyak giliran tidak bisa terjangkau. “Karena debit air yang kecil. Jadi tidak bisa dipaksakan,” ungkap Sahim.

Sementara, Direktur Tehnik PDAM Lombok Tengah, Sukemi Dirgantara membeberkan secara detail. Sukemi menyebutkan semua sumber mata air mengalami penyusutan secara signifikan. Misalnya, sumber di Benang Stokel terpasang 60 liter perdetik. Sementara sisa 30 liter perdetik itupun digunakan warga setempat.

Untuk sumber paling besar di Tiwu Nangkok juga menurun tajam. Seser juga demikian, dari 200 liter per detik dengan kemampuan pipa 100 liter sekarang 70 liter perdetik dengan tujuan pengalirannya Kecamatan Janapria, Praya Timur, dan sebagian Kecamatan Kopang. Demikian juga Lempanas terpasang 200 liter per detik, sekarang 34 liter per detik.

“Bak penampungan di Barabali untuk wilayah sampai sebagian Desa Montong Terap, Kecamatan Pringgarata dan Kecamatan Batukliang. Posisi tinggi air di bak penampungan 50 cm. kapasitas bak ini 1.500 meter kubik. Pokonya tahun ini terparah,“ kata Sukemi.

Dia menjelaskan, langkah yang harus diambil saat ini dengan menambah sumber mata air. Bahkan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan turun ke hutan mencari sumber mata air yang bisa dikelola. “Sekarang kami fokus optimalisasi Tiwu Lempanas dan Sesere. Alternatif harapan kami pemprov bisa berikan bantuan sumber mata air batu kecewe di Desa Aik Berik,” tuturnya.

Selain itu, adapun langkah lain dilakukan PDAM segera yakni turun membersihkan rehab bron kep. Siapa tahu terjadi penyumbatan pascahujan dan gempa lalu. “Kalau Pagutan kapasitas 2.500 meter kubik daya tampung. Tujuan pengaliran air, Kecmatan Jonggat. Praya dan sebagian Praya Barat,” bebernya.

Sementara itu, Sukemi membeberkan jumlah pelanggan PDAM saat ini, ada 54 ribu. Sementara yang bisa dilayani sekitar 51 ribu. Untuk daftar tunggu juga ada, sekitar 3 sampai 4 ribu dan dominan perumahan bersubsidi.(r1)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *