JAKARTA– Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memberikan dukungan penuh terhadap hasil Kongres Persatuan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berlangsung demokratis di Cikarang, Bekasi, akhir Agustus lalu. Ia berharap kepengurusan baru di bawah pimpinan Akhmad Munir mampu menyatukan kembali organisasi wartawan tertua di Indonesia.
Dalam pertemuan dengan jajaran pengurus baru PWI di Jakarta, Meutya Hafid menekankan pentingnya rekonsiliasi setelah terjadinya dualisme kepengurusan selama dua tahun terakhir.
Menurutnya, langkah strategis yang harus dilakukan adalah merangkul kubu Hendry Ch. Bangun agar PWI kembali solid.
“Kami berharap PWI bisa benar-benar bersatu. Pak Munir harus mengakomodir semua pihak, termasuk Hendry Cs, demi menjaga marwah organisasi,” ujar Meutya Hafid.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Menteri Nezar Patria serta Dirjen IKP Fifi Alyda Yaya yang juga memberikan dukungan terhadap semangat persatuan PWI.
Akhmad Munir: Kepengurusan Baru Akan Rangkul Semua Pihak
Ketua Umum PWI periode 2025–2030, Akhmad Munir, memastikan formatur tengah menyusun kepengurusan yang inklusif. Nama-nama dari kubu Hendry Ch. Bangun dipastikan masuk dalam struktur, termasuk Hendry sendiri.
“Kami ingin kepengurusan ini benar-benar mencerminkan persatuan. Tidak ada lagi kubu-kubuan,” tegas Munir.
Kepengurusan baru rencananya akan segera disahkan melalui Akta Hukum (AHU) dari Kementerian Hukum dan HAM. Setelah itu, pelantikan dijadwalkan berlangsung di Museum Pers Nasional Solo pada akhir September 2025.
Kongres Persatuan PWI yang digelar 29–30 Agustus 2025 di Cikarang, Bekasi, menjadi titik balik berakhirnya dualisme kepengurusan. Sebelumnya, PWI sempat terbelah antara hasil Kongres Bandung 2023 dan Kongres Luar Biasa Jakarta 2024.
Kongres kali ini menetapkan Akhmad Munir sebagai Ketua Umum PWI, sementara Atal S. Depari terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan untuk periode 2025–2030.
Menkomdigi menambahkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan PWI dalam menjaga profesionalitas wartawan di tengah derasnya arus informasi digital, sekaligus menegakkan Kode Etik Jurnalistik sebagai pedoman utama. (*)
Sumber berita dan foto: PilarbangsaNews