IST/RADAR MANDALIKA MENOLAK: Aliansi Pemuda dan Mahasiswa di Mataram terlihat melakuakan aksi penolakan kedatangan Habib Riziq Shihab (HRS), kemarin.

MATARAM – Gelombang penolakan kedatangan Habib Riziq Shihab (HRS) di provinsi bahkan kabupaten kota di tanah air bermunculan. Kali ini di NTB juga sama.

Mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Masyarakat (Ampera) turun ke jalan kemarin di Simpang Lima Lingkar Selatan (SLLS) Mataram. Mereka menyampaikan menolak rencana kedatangan HRS ke NTB.

Korlap aksi, Kusnadi Unying menyatakan beberapa poin penolakan MRS dan revolusi ahlak. Menurut dia, penolakan ini karena didasarkan selama ini masyarakat NTB hidup harmoni dan jangan sampai terpecah belah.

“Penyambutan HRS oleh para pendukungnya tidak menerapkan protokol kesehatan dan ini sangat bertentangan dengan usaha pemerintah dalam mencegah Covid 19,’’ ungkapnya saat orasi.

‘’Oleh sebab itu, kami menolak kedatangan HRS di bumi seribu masjid,” tambahnya.

Alasan lain dikemukakan menolak HRS bukan berarti benci habib dan ulama. Namun pihaknya sangat menolak jika ada pihak yang berusaha menghancurkan persatuan dan kesatuan.

“Kami tetap sangat mencintai habib dan ulama yang menyejukkan,’’ ucapnya.

Tujuan aksi damai ini menurut korlap adalah menolak segala bentuk provokasi.  “Kita sudah hidup damai antar umat beragama dan tidak perlu diadu domba dan dipecah belah,’’ ujarnya.

Lanjutnya, apalagi NTB memiliki ulama-ulama yang kompatibel dan tentu sangat menyejukkan dan meningkatkan persatuan masyarakat NTB. Oleh sebab itu, menolak dengan keras rencana kedatangan HRS ke NTB.

‘’Kami pemuda NTB menghadang kapanpun HRS datang ke NTB,” ancamnya.(jho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *