F/BRIDA NTB
MATARAM – Temu Mitra Riset Bidang Ekonomi dan Pembangunan 2025
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB berlangsung di Mataram Jumat (22/11).
Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, menegaskan riset harus melahirkan aksi nyata dan berkontribusi langsung bagi masyarakat. Ia mendorong seluruh mitra memperkuat kolaborasi riset terapan agar visi “NTB Mendunia” dapat diwujudkan melalui inovasi daerah.
Dikatakannya, kegiatan yang mengangkat tema “Dari Riset ke Aksi—Mewujudkan Sinergi Riset dan Inovasi untuk NTB Mendunia” ini mempertemukan pemerintah daerah, akademisi, BRIN, dan para peneliti untuk memperkuat integrasi riset dalam pembangunan daerah.
Pada sesi talkshow unsur Bappeda NTB Iskandar Zulkarnain memaparkan isu strategis dan target pembangunan 2025–2029, mencakup sektor pertanian, ketahanan pangan, UMKM, hingga pariwisata. Ia menekankan bahwa kualitas perencanaan sangat bergantung pada dukungan riset yang presisi.
Sementara itu, LPPM Universitas Mataram Andi Chairil Ichsan menyampaikan hasil-hasil riset strategis UNRAM yang relevan dengan kebutuhan pembangunan serta potensi hilirisasi penelitian.
BRIN KLU Supono mempresentasikan policy brief sektor kelautan, sedangkan Apip Amrullah (ULM) menguraikan pentingnya design thinking dalam merancang riset hingga implementasi.
Kegiatan ditutup dengan mini workshop dan Wall of Innovation NTB yang menghimpun ide riset peserta untuk diseleksi sebagai agenda riset prioritas daerah. BRIDA berharap kolaborasi ini memperkuat ekosistem inovasi dan mendorong NTB menjadi provinsi yang lebih adaptif, ilmiah, dan berdaya saing global.
Acara pada kegiatan ini dibuka dengan laporan Koordinator Pokja Riset Ekonomi dan Pembangunan BRIDA NTB, Lalu Miftahul Ulum yang menekankan pentingnya sinkronisasi riset dan kebutuhan kebijakan daerah. Menurutnya, Temu Mitra Riset menjadi ruang strategis untuk menghasilkan rekomendasi berbasis bukti yang siap ditindaklanjuti lintas sektor (jho)
