MANDALIKA — Gelaran MotoGP Mandalika 2025 membawa berkah besar bagi pelaku usaha kecil di kawasan Kuta. Salah satunya dirasakan oleh Ibu Erni, pemilik laundry rumahan yang mengaku meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah selama ajang balap motor bergengsi dunia itu berlangsung.
Sebelum adanya MotoGP, usaha laundry milik Ibu Erni berjalan normal seperti biasa. Pelanggannya umumnya para wisatawan mancanegara yang tinggal di kawasan Kuta. Namun, kondisi berubah drastis saat para panitia, kru, dan petugas MotoGP mulai berdatangan menjelang hari perlombaan.
“Biasanya yang nyuci itu bule-bule aja yang stay di Kuta. Tapi waktu MotoGP kemarin, banyak banget yang datang. Mulai dari petugas panitia, kru, sampai cewek-cewek yang payungin pembalap itu juga nyuci di sini,” ujar Ibu Erni, sambil melipat pakaian di tempat usahanya yang sederhana di belakang rumah.
Menurut Ibu Erni, selama tiga hari penyelenggaraan MotoGP, jumlah cucian yang masuk meningkat tajam. Ia bahkan harus menambah pegawai sementara agar semua pesanan bisa selesai tepat waktu. Mesin cuci berputar tanpa henti dari pagi hingga malam.
“Waktu itu kerja nggak berhenti. Mesin cuci nyala terus, setrika pun nggak sempat dingin,” ucapnya sambil tertawa kecil.
“Capek sih, tapi hasilnya sepadan. Selama event aja bisa dapat lebih dari 20 juta rupiah,” tambahnya.
Selain pelanggan lokal, Ibu Erni juga melayani beberapa tamu dari luar negeri yang datang sebagai kru atau tim MotoGP. Mereka lebih memilih laundry rumahan miliknya karena cepat dan harga lebih terjangkau dibanding layanan hotel.
Kini, setelah gelaran MotoGP usai, Ibu Erni berharap event internasional seperti ini terus digelar di Mandalika. Ia merasakan langsung bagaimana dampak ekonomi besar dapat dirasakan hingga ke pelaku usaha kecil.
“Kalau sering ada acara besar kayak gitu, kami yang kecil-kecil juga bisa ikut merasakan rezekinya,” tutupnya penuh harap. (GHEA FILZATUN RUMLIANA, KPI UIN MATARAM)