Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal bersama CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta meresmikan Lombok-Sumbawa Museum of Civilization, sebuah pusat peradaban dan budaya yang digagas untuk memperkuat identitas daerah sekaligus mendukung promosi pariwisata berkelanjutan di tengah euforia MotoGP Mandalika 2025.
Peresmian museum ini digelar sebagai bagian dari rangkaian acara MotoGP di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, dan Ketua Dekranasda NTB, Sinta Agathia Iqbal, Kepala Dinas Pariwisata, Ahmad Nur Aulia, serta pejabat daerah, hingga perwakilan komunitas budaya.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa kehadiran Lombok-Sumbawa Museum of Civilization bukan hanya sebagai etalase benda bersejarah, melainkan juga sebagai ruang edukasi, dialog budaya, dan wahana promosi pariwisata dunia.
“Di tengah gemuruh MotoGP, kami ingin memperkenalkan sisi lain NTB: kekayaan sejarah, seni, dan budaya yang menjadi fondasi peradaban kita. Melalui museum ini, dunia dapat mengenal NTB lebih dalam, tidak hanya sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional, tetapi juga sebagai rumah dari warisan peradaban yang luhur,” ungkap Miq Iqbal Sapaan akra Gubernur NTB.
Miq Iqbal juga mengungkapkan bahwa keberadaan Lombok-Sumbawa Museum of Civilization di Mandalika merupakan yang pertama dan satu-satunya di dunia dalam rangkaian MotoGP.
Menurutnya, efek konkret dari menghadirkan museum dalam ajang MotoGP 2025 adalah mendekatkan kebudayaan dengan masyarakat sekaligus membangun rasa memiliki terhadap Mandalika. Karena sejak Mandalika dibangun, dampak positifnya memang harus dirasakan langsung oleh masyarakat NTB.
“Tadi saya sudah konfirmasi ke Dorna, dan mereka memastikan bahwa museum seperti ini hanya ada di Mandalika. Tidak ada di tempat lain”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Miq Iqbal mengatakan, kehadiran museum ini masih bersifat uji coba dengan menampilkan sebagian koleksi dari Museum Negeri NTB. Ke depan, pihaknya akan mengevaluasi dan kemungkinan untuk menjadikannya museum permanen di kawasan Mandalika.
“Sekarang kan tiap minggu ada kegiatan di sirkuit ini, jadi orang yang datang di kegiatan-kegiatan tersebut bisa ikut menikmati museum ini nanti”, ucapnya.
Lombok-Sumbawa Museum of Civilization menampilkan tiga kategori koleksi yaitu historical, seni rupa, dan wastra yang menggambarkan peradaban masyarakat NTB.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam mengatakan bahwa partisipasi museum ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya, sejarah, dan peradaban masyarakat Lombok–Sumbawa kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang hadir di arena balap.
“Kehadiran Lombok Sumbawa Museum of Civilization di MotoGP Mandalika merupakan upaya untuk mempertemukan sport tourism dengan cultural tourism”, ujarnya.
Museum NTB menampilkan miniatur tiga dimensi letusan Gunung Samalas-Rinjani dan Tambora, Kain khas Bima bernama Tembe Nggoli, Kre Alang khas Sumbawa, Arca Siwa Mahadewa, hingga naskah Babat Lombok yang menceritakan letusan Gunung Samalas pada abad ke-13.
Melalui pameran yang berlangsung pada 2-5 Oktober 2025 tersebut, Museum NTB ingin menunjukan bahwa Lombok dan Sumbawa tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang mendalam.
“Jadi sport tourism tidak boleh berdiri sendiri. Ia harus ditopang oleh kekayaan budaya lokal agar wisatawan tidak hanya datang untuk menonton balapan, tetapi juga merasakan pengalaman otentik tentang siapa kita, dan apa tradisi kita”, jelasnya.
Nuaralam berharapa agar Museum Lombok Sumbawa of Civilization dapat menjadi jembatan edukasi budaya, ruang dialog identitas, serta medium promosi di tengah pegelaran event motoGP.
“Jadi kita berharap museum ini akan menjadi lebih permanen sesuai keinginan bapak Gubernur NTB”, tutupnya. (jho)