MATARAM – Forum Silaturrahmi Keluarga Ranggagata (FSKR) terus mematangkan rencana kegiatan sosial yang akan digelar dalam waktu dekat. Sabtu (27/9/2025), panitia mengadakan rapat pemantapan di Senyawah Angkringan, kawasan Jempong, Kota Mataram.
Rapat dimulai pukul 10.00 Wita, dipimpin langsung Ketua Panitia Sunardi, SH didampingi Sekretaris Panitia Jamuhur. Agenda utama membahas detail pelaksanaan Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan dan program penanaman 1.000 pohon di Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
Pemeriksaan Gratis dan Bekam Massal
Dalam paparannya, Sunardi memastikan kegiatan Baksos Kesehatan akan dilaksanakan pada 19 Oktober 2025. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan umum serta terapi bekam gratis bagi masyarakat. Yang menarik, layanan kesehatan ini akan melibatkan dokter dan tenaga medis asal Desa Ranggagata. Hadir juga dr. Arsi dan rencananya FSKR akan mendatangkan dr. Renan, dokter spesialis jantung yang kini bertugas di RS Harapan Kita Jakarta, untuk memberikan penyuluhan kesehatan.
“Tujuan kami sederhana, menghadirkan manfaat nyata bagi warga sekaligus menumbuhkan kebanggaan bahwa putra-putri daerah bisa mengabdi di kampung halaman,” kata Sunardi.
Panitia menargetkan 200 orang untuk pemeriksaan kesehatan dan 150 orang mengikuti bekam massal. Persiapan sudah dilakukan sejak H-7, termasuk kesiapan tiap seksi sesuai tugas masing-masing.
Hijaukan Desa dengan 1.000 Pohon Nangka
Selain layanan kesehatan, FSKR juga merancang program penghijauan dengan menanam 1.000 pohon nangka. Kegiatan ini akan digelar pada November 2025 di Desa Ranggagata. Program ini diyakini memberi dampak jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Ketua FSKR, H. Maskur, S.Pd, menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia atas kerja kerasnya. “Baksos dan penanaman pohon ini bukan sekadar acara, tapi wujud nyata kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Kuncinya kebersamaan,” pesannya.
Suasana Kekeluargaan
Rapat pemantapan juga dihadiri Penasehat FSKR, H. Muhibbah dan H. Junaidi Akhyar, bersama sekitar 15 panitia. Diskusi berlangsung hangat, penuh masukan positif, mulai dari teknis baksos, strategi pelibatan masyarakat, hingga cara agar program penghijauan berkelanjutan.
Suasana kekeluargaan yang tercipta menandai langkah awal menuju kegiatan sosial FSKR yang diharapkan memberi manfaat luas bagi masyarakat Ranggagata. (red)