MATARAM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Penguatan Kelembagaan Bersama Mitra di Mataram Minggu (31/08). Acara itu tidak sebatas penguatan kelembagaan melainkan dijadikan sebagai momentum kerja konsolidasi menyongsong demokrasi yang sehat ditengah memanasnya dinamika politik saat ini.
Ketua Bawaslu NTB, Itratip mengimbau semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas daerah.
“Kita semua yang punya jejaring, konstituen, dan jamaah, punya tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi yang menyejukkan kepada masyarakat. Dinamika politik di tingkat pusat hari ini cukup berdampak di daerah. Upaya memprovokasi dan memperkeruh keadaan terbuka dilalukan. Sehingga penting saya mengimbau kita semua agar sama-sama menjaga situasi selalu kondusif,” terang Itratip dalam sambutannya.
Diketahui, demonstrasi yang berdampak pada penjarahan telah terjadi di beberapa daerah dan beberapa tempat. Bahkan gedung DPRD NTB tidak luput menjadi obyek sasaran amukan massa aksi. Menurut Itratip situasi kondisi itu mengguncang stabilitas politik dan cenderung ‘meruntuhkan’ nilai – nilai demokrasi. Beruntung di beberapa daerah demonstrasi berjalan aman dan damai. Meski demikian Itra sapaannya tetap mengimbau Bawaslu kabupaten Kota maupun mitra untuk tetap menebar isu kedamaian.
“Harapan kita di kesempatan ini kita harus punya komitmen yang sama menjaga kondusifitas di NTB. Mudah-mudahan melaluai kegiatan ini kita bisa mengirim pesan ke publik bahwa masyarakat NTB cinta damai,” harapnya.
Hal kedua yang disampaikan Itra tentang putusan MK No.135/PUU-XXII/2024 tentang pemisahan pemilu antara pemilu nasional dan lokal tahun 2029 yang masih menjadi dinamika saat ini. Putusan MK itu kini masih menjadi diskusi dari banyak kalangan. Meski demikian, Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara Pemilu akan tetap bekerja.
“Kami di Bawaslu, apapun keputisan yang ean diambil pemerintah tentu akan siap melaksanakannya,” tegas Itra.
Itra mengatakan penguatan kelembagaan Bawaslu bersama Mitra merupakan kegiatan serentak nasional. Untuk NTB berlangsung dari dari 31 hingga 2 September. Kegiatan ini dalam rangka melakukan penggalian gagasan masukan yang diharapkan bisa memperkuat lembawa Bawaslu. Sehingga pihaknya meminta apapun pengalaman mitra Bawaslu pada Pemilu sebelulnya agar disampaikan dalam kegiatan tersebut.
Setiap masukan akan menjadi modal untuk dijadikan bahan rembuk Bawaslu tingkat nasional.
“Oleh karena itu harpan kami agar kegiatan ini bisa memeberi manfaat yang luas bagi penyenggara Pemilu kedepan,” pungkasnya.
Seperti diketahui acara tersebut dihadiri berbagai elemen strategis, termasuk anggota Divisi Bawaslu NTB, Kepala Sekretariat Bawaslu NTB, Koordinator Divisi Bawaslu Kabupaten/Kota se-NTB, perwakilan ormas, ketua-ketua partai politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kepemudaan (OKP), perwakilan disabilitas, serta awak media. (jho)