LOBAR—Murid Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 18 Lombok Barat (Lobar) dan anak binaan Sentra Paramita merayakan puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Sentra Paramita. Diisi berbagai pertunjukan, acara dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Sinta Agatia M Iqbal didampingi Kepala Sentra Paramita, Arif Rohman, Kepala SRMP 18 Lombok Barat Satria Irwandi, Kepala Dinas Sosial Lobar dan Kadis Dinsos NTB.
Mengusung tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, Sinta Agatia menyampaikan pesan dan harapan kepada putra putri NTB. “Alhamdulillah, hari ini datang ke Sentra Paramita dan ini pertemuan pertama di momentum HAN tahun 2025,” ujar istri Gubernur NTB Lalu Iqbal itu.
Di hadapan 180 anak SRMP 18 Lombok Barat dan binaan Sentra Paramita serta para tamu, Sinta mengatakan pentingnya memberikan ruang yang sehat, aman, dan menyenangkan bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang. Sebab anak-anak adalah amanah dan anugerah. “Mereka berhak bermain, belajar, dan tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang. Kita ingin anak-anak kita diberikan ruang dengan adanya Sekolah Rakyat (SR). Insya Allah, anak-anak ini tumbuh menjadi anak ceria, sehat dan memiliki masa depan yang cerah tentu dengan kerjasama dan kolaborasi baik dari Pemprov, Sentra Paramita, SRMP 18 Lobar maupun Dinas Sosial kabupaten/kota,” ucap wanita yang sekaligus Bunda Paud itu.
Menurutnya permainan juga bagian pendidikan, sehingga ruang bermain anak tetap diberikan. Ia sangat berharap nantinya masa depan Provinsi NTB akan dipegang anak-anak penerus bangsa. “Harapan kita, apa yang sudah kita rintis, apa yang sudah kita titipkan kepada mereka menjadikan NTB lebih baik lagi 20 tahun ke depan,” ucapnya.
Ia memastikan TP PKK siap mendukung dan mewujudkan itu. Terlebih PKK juga tetap konsen dengan berbagai isu sosial mulai kemiskinan, kesehatan, lingkungan dan pendidikan. Langkah pencegahan terus dilakukan termasuk pencegahan pernikahan dini. Dengan harapan jika usia bisa diminimalisir maka tidak ada lagi anak-anak lahir dari keluarga yang tidak siap. “Kemiskinan sejatinya karena pernikahan dini yang tidak siap secara kesehatan, ekonomi maupun psikologis. Ini sebentuk lingkaran setan makanya upaya dari PKK adalah pendekatan pencegahan pernikahan usia dini,” terangnya.
Momentum ini sekaligus untuk bersama-sama memberikan perhatian kepada anak-anak untuk meraih masa depan. “Mari kita jadikan Sentra Paramita sebagai tempat yang aman, nyaman, dan inspiratif bagi anak-anak. Ini bukan hanya acara seremonial, tapi komitmen untuk masa depan bangsa,” ajaknya.
Sementara Kepala Sentra Paramita Mataram NTB, Arif Rohman mengatakan HAN ini momentum memberikan cinta dan kasih sayang untuk anak-anak yang tergolong desil 1 (miskin ekstrim). Agar keceriaan dan kehangatan dari semua pihak bisa dirasakan para generasi bangsa itu. “Sesuai arahan Gus Mensos RI, kita melakukan kemitraan sosial. Makanya kami menjalin kemitraan dengan Bank Mandiri Cabang Mataram, Telkom Witel NTB, PT Mentari Gemilang Makmur Supermarket Cakranegara, dan Palang Merah Indonesia Lombok Barat. Alhamdulillah, semua berpartisipasi untuk menceriakan generasi penerus harapan bangsa,” terangnya.
Rangkaian peringatan HAN 2025 digelar serentak di seluruh Indonesia sejak 21 Juli 2025, sesuai dengan edaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 11 Tahun 2025. Di NTB, kegiatan dimeriahkan dengan berbagai aktivitas edukatif dan hiburan, seperti senam bersama, gamelan gendang beleq, tarian tradisional, dongeng anak. Ia pun berkomitmen mendukung program Sekolah Rakyat yang bertujuan menyediakan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Sehingga tujuan Presiden Prabowo Subianto memutus mata rantai kemiskinan melalui Pendidikan dapat terwujud. “Mari kita terus bekerja keras dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak. Mari kita jadikan lingkungan Sentra Paramita di Mataram sebagai tempat yang aman, nyaman, dan inspiratif bagi tumbuh kembang anak-anak,” pungkasnya.(win)