CEK : Bupati Lotim didampingi kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, turun ke gudang Bulog, mengecek kondisi beras BPN jelang distribusi ke KPM, kemarin. (PKP SETDA LOTIM / RADAR MANDALIKA)

LOTIM – Beras Bantuan Pangan Nasional (BPN) mulai didistribusikan Bulog Lombok Timur (Lotim). Bantuan BPN untuk bulan Juni dan Juli itu menyasar 129.438 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sebelum didistribusikan dan dilepas, Bupati Lotim H Haerul Warisin melakukan pengecekan ke gudang Bulog Sikur, guna memastikan kondisi beras yang didistribusikan Bulog.

“Bantuan pangan berupa beras untuk masyarakat kita ini, untuk menjaga ketahanan pangan kita. Jangan sampai masyarakat kita alami kekurangan pangan,” kata Bupati Lotim, kemarin.

Ia menegaskan betapa pentingnya kedaulatan pangan, sebagaimana yang selalu ditekankan Presiden Prabowo. Karena itu, Bupati mengungkapkan rasa syukurnya karena Lotim masuk dalam predikat yang salah satunya sebagai daerah penyangga pangan nasional.

Orang nomor satu di Lotim itu mengungkapkan, saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim tengah melakukan verifikasi data, guna mengidentifikasi jumlah masyarakat yang masuk katagori miskin ekstrem. Terkait itu, Bupati .emberikan instruksi tegas pada semua pihak terkait, terutama Kepala Desa dan perangkatnya, untuk mengawal dan mengawasi proses penyaluran bantuan pangan ini. Jangan sampai pihak-pihak yang seharusnya menerima, tapi tidak menerima bantuan pangan, atau terdapat pungutan yang merugikan masyarakat penerima.

“Jangan sampai ada perlakukan-perlakuan di luar aturan yang berlaku, terhadap masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lotim, Ahsan Nasirul Huda mengungkapkan, bantuan pangan nasional ini disalurkan kepada 129.438 KPM.

“Setiap keluarga penerima manfaat, akan menerima 20 kg. Distribusi sekaligus, karena ini bantuan per bulan Juni dan Juli,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bulog Lotim, Supermansyah mengatakan, stok beras di tiga gudang Bulog, baik gudang Sikur, Sakra dan Sukamulia mencapai 35 ribu ton. Bahkan dari tiga gudang itu, mengalami over kapasitas yang sejatinya hanya mampu menampung 25 ribu ton.

“Untuk mengatasi kelebihan stok, kami menyewa gudang tambahan di Pagutan Lombok Tengah, menjadi lokasi penyimpanan 14 ribu ton beras serapan Bulog, hasil panen masyarakat Lombok Timur,” pungkasnya. (fa’i/r3)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *