TERIMA AUDIENSI: Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi saat menerima sejumlah guru besar di Mataram Rabu, (16/07).

MATARAM — Sejumlah peneliti senior dan akademisi terkemuka Nusa Tenggara Barat melakukan kunjungan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB dalam rangka inisiasi pembentukan Dewan Pakar dan Dewan Riset dan Inovasi Daerah (DRID) NTB.

Rombongan dipimpin guru besar Jamaluddin, Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Riset NTB.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut guru besar Sarjan, pakar pertanian dan wakil dari bidang sains, teknologi, dan komunikasi, serta Basuki, peneliti senior dengan berbagai pengalaman di bidang riset strategis daerah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pembentukan lembaga independen yang mampu memberikan masukan strategis berbasis riset kepada pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur NTB yang menekankan bahwa seluruh perencanaan dan kebijakan daerah harus berbasis riset, agar solusi yang diambil benar-benar menjawab permasalahan di lapangan. Beliau juga menyoroti pentingnya menyesuaikan kebijakan daerah dengan amanat Perpres 78 Tahun 2021, di mana BRIN berperan sebagai Dewan Pengarah Riset Nasional, dan di daerah perlu dibentuk Dewan Pakar dan DRID untuk peran yang serupa.

Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi menegaskan inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi tata kelola kebijakan pembangunan di NTB yang lebih berbasis ilmu pengetahuan.

“Ke depan, Pemerintah Provinsi NTB akan menerapkan pendekatan research by policy, di mana setiap kebijakan yang diambil akan didasarkan pada hasil riset dan kajian ilmiah. Dengan demikian, kebijakan akan lebih tepat sasaran, efisien, dan mampu menjawab persoalan yang nyata di daerah,” jelas Aryadi di Mataram Rabu, (16/07).

Aryadi menambahkan pentingnya kejelasan tugas dan struktur Dewan Riset agar dapat memberikan masukan pada penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek Daerah (RIPJ- PID). Ia juga menyarankan agar sekolah-sekolah vokasi seperti SMK diarahkan menjadi pusat keunggulan berbasis sains dan teknologi (Grade A), serta mendukung berbagai program inovatif seperti pengembangan Science Centre dan teknologi pemandulan nyamuk sebagai solusi atas tantangan kesehatan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, akan diagendakan audiensi langsung dengan Gubernur NTB untuk membahas langkah-langkah konkret pembentukan Dewan Pakar dan DRID, sekaligus merancang peta jalan riset dan inovasi daerah yang lebih terstruktur dan berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat NTB. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *