NTB Tuan Rumah PDIC ke-XI, Dwi Sebut Presiden Prabowo Sanjung Perisai Diri Aktif Gelar Program

MATARAM – Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB-IPSI) Dwi Sutjipto membuka
Kejuaraan bergengsi Perisai Diri International Championship (PDIC) ke-XI di Taman Pantai Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Minggu malam 13 Juli 2025.

Prosesi pembukaan ditandai penyalaan obor yang dilakukan Dwi bersama Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal.

Dalam sambutanya, Dwi yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Perisai Diri, mengatakan bahwa pelaksanaan PDIC sejalan dengan program besar IPSI yakni membawa Pencak Silat menjadi salah satu Cabor yang dipertandingkan di Olimpiade.

“Target kita, Pencak Silat sebagai olahraga leluhur bangsa Indonesia bisa masuk Olimpiade 2028 di Los Angeles. Minimal bisa masuk pertandingan eksebisi. Sehingga pada Olimpiade 2032 di Brisbane bisa berlanjut menjadi cabor resmi yang dipertandingkan,” ujarnya.

Dwi mengaku, ajang PDIC ke-XI di Provinsi NTB ini di ikuti oleh sebanyak 644 peserta yang merupakan para atlet terbaik seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) Perisai Diri se-Indonesia, serta beberapa komisariat luar negeri

“Adapun negara perwakilan luar negeri itu, yakni Jepang, Australia, Timor Leste, Amerika Serikat, Jerman, hingga Belanda,” ucapnya.

Menurut Dwi, dipilihnya Provinsi NTB sebagai tuan rumah, lantaran perkembangan atlet silat Perisai Diri, terpantau relatif sangat pesat sejauh ini.

“Tapi yang utama, diskusi kami dengan para pengurus sejak dua tahun lalu, adalah ikut berkontribusi memajukan pariwisata di NTB yang kini tengah giat-giatnya dilakukan Pemprov dalam rangka memajukan wilayahnya dengan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi dan UMKM,” kata Dwi.

Ia berharap para peserta yang hadir di Lombok selama tanggal 12-17 Juli 2025 sebagai waktu pelaksanannya. Agar juga, saat pulang ke wilayah dan negaranya masing-masing memiliki sebuah cerita soal keindahan pariwisata NTB.

“PDIC ke-XI ini bukan hanya soal kepuasan tapi juga soal keindahan pariwisata. Maka, tentu yang enggak hadir ke Lombok, mereka akan menyesalinya,” tegas Dwi.

Lebih lanjut soal pesan Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum IPSI juga tak lupa disampaikannya.

Bagi Dwi, Preiden Prabowo menyebut jika Perisai Diri merupakan salah satu peguruan besar yang serius dan aktif menyelenggarakan program rutin.

Hal ini sejalan dengan target pengurus Perisai Diri untuk mewujudkan persatuan di kalangan para seniman bela diri. Juga sekaligus merawat budaya luhur dan jati diri sesuai visi kebudayaan Indonesia.

Karena itu, lanjut Dwi, masuknya Pencak Silat ke Olimpiade merupakan cita-cita dan upaya yang sudah sejak beberapa tahun belakangan ini terus dilakukan tahap demi tahap.

“Pekerjaan rumah kita adalah Pencak Silat masuk Olimpiade. Ini harus terus kita perjuangkan karena pencak silat ikut secara resmi sebagai organisasi mewarnai sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Maka, tugas kita membuat suasana olahraga ini menjadi milik semua negara atau milik internasional,” jelasnya.

Mantan Kepala SKK Migas ini juga menyebut bahwa PDIC ke-XI di Lombok ini bukan sekadar kompetisi. Namun juga menjadi ajang strategis untuk menguji kemampuan atlet, mencari bibit unggul penerus bangsa, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar anggota Perisai Diri dari berbagai penjuru dunia.

“PDIC ini diselenggarakan rutin dua tahun sekali,” ungkap Dwi.

Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengaku berterimakasih atas kepercayaan Pengurus Pusat (PP) Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Perisai Diri yang menjadikan Provinsi NTB, khusunya Kota Mataram sebagai tuan rumah pelaksanannya.

“Kami siap menjadi tamu yang baik pada ratusan peserta PDIC ke-XI selama berada di Kota Mataram,” ucapnya.

Gubernur menegaskan bahwa silat Perisai Diri mengajarkan dua hal. Yakni, olahraga bela diri dan budaya.

“Perisai Diri adalah ensikpledia budaya olahraga bela diri se-Nusantara. Ini karakternya sangat menyatukan berbagai silat lokal kedalam berbagai gerakan didalamnya,” tegasnya. (jho)