MATARAM – BRIDA NTB menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pengidentifikasian Inovasi Daerah serta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Inovasi Daerah Tahun 2025 melibatkan seluruh SMK se-Pulau Sumbawa pada 1 Juli di Sumbawa.
Koordinator Pokja Inovasi, Kemitraan dan Hilirisasi BRIDA NTB, Lale Ira Amrita Sari menyampaikan kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BRIDA NTB agar dapat menjalin kolaborasi dengan SMK sebagai motor penggerak inovasi di daerah.
“Sekolah-sekolah kejuruan memiliki potensi besar dalam menghasilkan inovasi yang terapan dan aplikatif,” ujarnya.
Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi menegaskan pentingnya peran riset terapan dalam meningkatkan daya saing daerah. Menurutnya, selama ini sudah banyak ide dan gagasan inovatif yang muncul dari lingkungan sekolah, namun perlu difasilitasi agar dapat diwujudkan dan memberikan dampak nyata.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa inovasi adalah ide-ide baru yang dapat diterapkan sebagai solusi atas permasalahan yang ada. Untuk itu, para peserta bimtek didorong untuk mulai menyusun proposal inovasi yang meliputi narasi inovasi, resume ide, serta presentasi inovatif sebagai bagian dari proses pengembangan gagasan menjadi aksi nyata.
“Ide itu akan muncul ketika kita dihadapkan pada masalah dan tantangan. SMK harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan inovasi,” tambahnya.
Dilanjutkan dengan penjelasan teknis mengenai indikator Sistem Informasi Daerah (SID) oleh Sekretaris Pokja Inovasi, Fungsional Kebijakan Muda, Baiq Dhani Sufia Hartati, ST. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan informasi terkait pelaksanaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025 yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Ia menekankan pentingnya upaya untuk mempertahankan predikat yang telah diraih sebelumnya. Kunci utamanya terletak pada kualitas pelaporan inovasi yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.
Melalui kegiatan ini, BRIDA NTB berharap dapat mendorong terbentuknya ekosistem inovasi di tingkat pendidikan menengah kejuruan yang berkelanjutan dan berdampak pada pembangunan daerah yang lebih kompetitif. (jho)