RIFAI/RADARMANDALIKA.ID RAPAT: Bupati Lotim saat memimpin rapat bahas perkembangan covid-19.

LOTIM – Kabupaten Lombok Timur (Lotim), bukan salah satu Daerah yang ditetapkan pemerintah pusat, untuk menerapkan new normal, setelah berjibaku melawan wabah Corona Virus Diseases (Covid-19). Kendati demikian, persiapan menyonsong era new normal tetap dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim. Bahkan, apel bulanan dikantor Bupati Lotim yang sejak wabah tak pernah terlaksana, kemarin mulai dilakukan pemerintah secara gabungan, tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, HM Juaini Taofik mengatakan, penggunaan masker di Lotim dilihatnya sudah mulai menjadi kebiasaan baru, terutama untuk menuju new normal. Apalagi secara nasional mau pun secara lokal di Lotim kata Juaini, wabah covid-19 belum ada menunjukkan tanda pelambatan. Jumlah kasus positif covid-19 di Lotim, masih terus mengalami penambahan, kendati jumlah kesembuhan juga mengiringi.

Akan tetapi sambung Juaini, jika merujuk pemerintah pusat, tentunya semua harus menyiapkan diri dalam kerangka menyonsong new normal. Sedangkan Lotim sendiri, saat ini tengah menuju new normal.

“Sejak sekarang kita harus siap ketika nantinya menjadi salah satu daerah yang ditetapkan kementerian kesehatan, untuk menerapkan new normal,”katanya.

Menurut  orang nomor tiga di Lotim itu, konsekwensi new normal tidak saja berlaku bagi masyarakat bawah, tapi juga berlaku bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). New normal bagi ASN ucapnya, ialah penyesuaian dan cara bekerja serta kesadaran, bahwa semua berada ditengah kondisi krisisi dan harus dihadapi. Karena itu, salah satu cara mengurangi dan mencegah timbulnya permasalahan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yakni menekan angka harapan sehingga tidak terlalu banyak kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Sebab harus disadari, sejak maret lalu semua sektor dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), mengalami penyesuaian melalui realokasi dan recofusing. APBD Lotim sendiri, melakukan realoaksi atau recofusing hingga Rp 123 miliar. Angka itu belum mencaku rasionalisasi Dana ALokasi Umum (DAU) dan Dana ALokasi Khusus (DAK) yang ditarik pusat. Sehingga, APBD Lotim tersisa hanya 40 persen saja. Dampak dari realokasi anggaran itu, Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) ASN Lotim akan mengalami pengurangan hingga 50 persen. Karena new normal ASN, mencakup pula pemberlakuan skala prioritas serta cara-cara bekerja yang lebih baik.

“ASN sudah seharunya menjadi bagian dari solusi,”tegasnya.

Juaini menekankan, cara paling utama melawan wabah ini, menjaga diri dan masyarakat agar tetap sehat. ASN disebutnya harus mampu melakukan penyesuaian terhadap kebersihan lingkungan. Hal-hal kecil seperti kebiasaan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan kerja, juga lingkungan di luar kerja. ASN utamanya anggota Korpri, harus menjadi agen yang mampu mengedukasi masyarakat, terkait kebiasaan baik pada era menuju new normal. Seperti, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan masker ketika berada di kerumunan.

“Kita tidak bisa memberikan sanksi, tapi harus mengedukasi masyarakat juga memberikan dan menjadi contoh,”pungkasnya. (fa’i/r3)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *