RAZAK/RADAR MANDALIKA Lalu Martawang

MATARAM – Jamaah Ahmadiyah sudah lama bertahan hidup di Asrama Transito, Majeluk, Kota Mataram. Nasib mereka masih terus menjadi perhatian dan pembicaraan pemerintah. Mereka yang di sana sudah mendapat program sosial dari pemerintah pusat dan daerah.

Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, mengungkapkan jamaah Ahmadiyah di Asrama Transito Mataram sudah mendapat Perogram Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan bantuan sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang NTB. Mereka yang di Asrama Transito berjumlah 35 kepala keluarga (KK) atau 121 jiwa.

“Untuk khusus penanganan Covid 19 terhadap Jamaah Ahmadiyah sudah mendapatkan sesuai dengan apa yang diperoleh,” kata dia, kemarin.

Miq Aweng, sapaan karib Lalu Martawang mengatakan, selama terjadinya penyebaran wabah Covid 19 khususnya di Kota Mataram, belum ada dari Jamaah Ahmadiyah yang terkonfirmasi terpapar virus corona. Namun, hak-hak mereka di tengah pandemi sudah diberikan pemerintah daerah dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

“Khusus untuk penanganan covid, kebutuhan untuk yang di Transito itu tidak ada yang terpapar Covid 19,” tegas dia.

Belum lama ini, sebut Miq Aweng, pemerintah pusat melalui Kantor Staf Presiden (KSP) telah menggelar rapat secara virtual. Rapat itu diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Pemkot Mataram, dan Pemprov NTB. Pemerintah daerah telah memberikan masukan kepada KSP.

Adapun poin penting dari hasil rapat virtual bersama KSP tersebut. Dalam jangka panjang, ujar Miq Aweng, akan dibicarakan lebih lanjut yang menyangkut kelayakan hidup para Jamaah Ahmadiyah di Asrama Transito, Majeluk, Kota Mataram. Artinya, pemerintah terus memikirkan kebutuhan hidup Jamaah Ahmadiyah.

“Nanti akan menjadi keputusan yang akan diambil secara nasional untuk penanganan yang utuh dan terpadu. Apakah itu berkaitan dengan kelayakan dimana mereka tinggal. Lalu, kemudian bagaimana mereka intraksi dengan warga masyarakat sekitarnya, ” beber dia.

Terpenting, kata Miq Aweng, antar  masyarakat harus tetap hidup rukun. Saling menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. “Prinsipnya, berdampingan secara damai. Saling hormat menghormati antar satu dengan yang lain,” terang dia.

Dalam rapat virtual, antara KSP dengan pemerintah daerah, sudah ada kesepahaman bersama untuk memberikan tempat hidup yang layak. Miq Aweng menyebutkan, Diantara yang ditawarkan oleh Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, supaya dibangun Rusunawa di Asrama Transito yang saat ini ditempati oleh Jamaah Ahmadiyah.

Wacana untuk memberikan atau membangun tempat tinggal yang layak bagi Jamaah Ahmadiyah di Asrama Transito, sebenarnya sudah lama didengungkan. Seperti membangunkan mereka rumah tapak atau Rusunawa. Tapi belakangan wacana itu sempat tidak terdengar kembali.

Miq Aweng menepis jika dikatakan rencana itu sudah mentok sama sekali. Hanya saja, sebut dia, komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI sempat terputus. Selanjutnya, rencana pengadaan tempat tinggal yang layak bagi Jamaah Ahmadiyah akan dikomunikasikan kembali di pemerintah pusat.

“Sehingga, nanti Kantor Staf Kepresidenan yang akan mengkomunikasikan dengan pihak Kementerian PUPR,” jelas dia. (zak)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *